1. Belum
lama ini kita dihebohkan dengan kasus laporan keuangan sebuah perusahaan
BUMN. Kasus ini melibatkan KAP X yang berafiliasi dengan KAP Big Four.
Kasusnya terkait dengan piutang dengan jumlah sangat material yang dicatat
sebagai pendapatan di awal. Merujuk pada Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
23, piutang tidak dapat dianggap sebagai pendapatan, karena tingkat
penyelesaian pembayaran piutang itu tidak bisa diukur dengan handal. Auditor
KAP X juga belum sepenuhnya mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat
untuk menilai ketepatan perlakuan akuntansi piutang ini. Auditor dinilai
belum mematuhi standar audit (SA) 315 terkait dengan pengidentifikasian dan
penilaian risiko kesalahan material melalui pemahaman atas entitas dan
lingkungannya. Auditor tersebut juga dinilai mengabaikan fakta-fakta setelah
tanggal laporan keuangan. Dari cuplikan kasus di atas, menurut Saudara
prinsip-prinsip etika apa yang dilanggar oleh Auditor KAP X.
Jawab:
Berdasarkan Ikatan Akuntan Publik
Indonesia (IAPI), terdapat 5 kode etik prinsip dasar akuntan, yaitu:
1. Integritas
2. Objektif
3. Kompetensi dan kehati-hatian
professional
4. kerahasiaan, dan
5. professional.
Dari kasus diatas, menurut saya KAP
X mengabaikan 4 kode etik Akuntan Publik, yaitu Integritas, Objektif,
Kompeten, dan Profesional. KAP X tidak memiliki integritas, kompeten dan
professional terlihat dari kesalahan nya mengakui piutang sebagai pendapatan,
sementara itu tidak objektif terlihat dari KAP X yang bisa jadi sengaja
mengakui piutang sebagai pendapatan namun karena sesuatu dan lain hal dari
BUMN tersebut yang akhirnya si Akuntan Publik melakukan demikian.
2.
Hubungan
Akuntan Publik, Manajemen, dan Pemangku kepentingan (stakeholder) sangatlah
unik. Akuntan Publik bertanggungjawab memberikan pendapat/opini atas
kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan. Hal ini agar stakeholder
tidak salah dalam mengambil keputusan berdasarkan laporan keuangan yang
telah diaudit. Namun, Akuntan Publik tidak dapat memberikan keyakinan penuh
atas penyajian laporan keuangan. Akuntan publik hanya bisa memberikan
keyakinan dalam semua hal yang material berdasarkan bukti audit yang
diperoleh. Menurut pendapat Saudara, mengapa Akuntan publik tidak dapat
memberikan keyakinan penuh atas kewajaran penyajian laporan keuangan
perusahaan yang diaudit? Oleh karena Akuntan publik tidak memberikan
keyakinan penuh atas penyajian laporan keuangan, bukankah audit atas
laporan keuangan itu sebenarnya tidak berguna?. Apakah Saudara setuju bahwa
laporan keuangan yang telah diaudit tersebut masih mengandung salah saji?
Bagaimana menurut pendapat Saudara?
|
Jwab:
Mari kita jawab satu per satu jawaban tersebut:
-Mengapa Akuntan Publik tidak dapat memberikan keyakinan penuh atas
kewajaran penyampaian Laporan Keuangan yang diaudit? Jawabannya adalah Karena terkadang auditor hanya
melakukan auditing dengan data-data lengkap dari perusahaan itu sendiri yang
belum tentu data tersebut dapat dipertanggungjawaban kebenarannya.
-Bagaimana perlakuan laporan keuangan yang masih terdapat salah saji?
Saya rasa tidak akan aada salah saji Sebab biasanya sebelum laporan hasil
audit dikeluarkan, setelah sudah melewati beberapa kroscek dsb.
3.
Audi, merupakan Auditor KAP Sahaja dan Rekan. Ia
sekarang sedang ditugaskan untuk melakukan pengujian terkait saldo
persediaan barang dagang. Supervisornya menyatakan bahwa, terdapat
kemungkinan salah saji material di dalam akun persediaan barang dagang.
Untuk itu Audi harus hati-hati dalam melaksanakan audit. Saudara diminta untuk
menjelaskan tahap tahap dalam menentukan penarikan sampel dan teknik
pemeriksaan yang dapat dilakukan Audi untuk setiap tujuan audit yang
berhubugan dengan saldo akun persediaan ini.
Jawab:
Tahap-tahap
penarikan sampel yang dapat dilakukan oleh Audi dalam meneliti persediaan
antara lain adalah:
-menentukan
jenis sample
-mengambil
sampel secara acak dengan tetap memperhatikan jumlah populasi yang ada;
-menelusuri
kesalahan tulis yang terjadi jika memang terjadi kesalahan tulis
-serta
menghitung Berapa jumlah sample yang tepat,
Selain
itu teknis pemeriksaan yang tepat untuk kasus seperti ini adalah dengan
memeriksa persediaan serta membandingkannya dengan beberapa akun lain yang
memiliki hubungan dengan pendapatan
4.
Andi
diunjuk sebagai kepala Sistem Pengendalian Internal di sebuah perusahaan
perdagangan. Dia mendapat laporan bahwa sering sekali terjadi ketidak
cocokan antara catatan persediaan dengan keadaan fisik persediaan di
gudang. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, Andi berkesimpulan
bahwa SPI gudang masih lemah sehingga potensi eror dan fraud tinggi.
Saudara diminta menganalisis dan memberikan saran kepada Andi agar
pengendalian internal di gudang persediaan menjadi lebih baik, dan
tentukan prosedur pengendalian internal yang tepat untuk diterapkan Andi.
|
Jawab:
SPI
gudang yang masih lemah dapat diatasi dengan memanfaatkan CCTV/kamera
pengawas, sehingga dapat diketahui jika terjadi sesuatu di gudang. Selain
itu, Andi juga bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempermudah mengawasi arus barang maupun arus oramg
|
|
Posting Komentar untuk "Tanya jawab Auditing IA"