Tanya jawab pengantar ilmu ekonomi
1. Diketahui pendapatan nasional negara tahun 2008 sebesar Rp. 50 Milyar dan konsumsi sebesar 40 Milyar. Pada tahun 2009, pendapatan nasional naik menjadi sebesar Rp. 80 Milyar dan Konsumsi sebesar Rp. 60 Milyar. Tentukanlah fungsi konsumsinya dan tabungannya !
Jawab:
a. fungsi konsumsi
a= 50 milyar
∆C= C1-C0= 60 milyar – 40 milyar= 20 milyar
∆Y= Y1-Y0= 80 milyar – 50 milyar= 30 milyar
Rumus fungsi konsumsi: C=a+bY atau C= a+MPC
Rumus mencari MPC: ∆C/∆Y= 20 milyar/30 milyar= 0,67, maka
Fungsi konsumsi= C=a+MPC, C=50+0,67Y
b. fungsi tabungan
rumus fungsi tabungan: S= -a+(1-MPC)Y, maka
S=-50+(1-0,67)Y
S=-50+0,33Y
1. Diketahui pendapatan nasional negara tahun 2008 sebesar Rp. 50 Milyar dan konsumsi sebesar 40 Milyar. Pada tahun 2009, pendapatan nasional naik menjadi sebesar Rp. 80 Milyar dan Konsumsi sebesar Rp. 60 Milyar. Tentukanlah fungsi konsumsinya dan tabungannya !
∆C= C1-C0= 60 milyar – 40 milyar= 20 milyar
∆Y= Y1-Y0= 80 milyar – 50 milyar= 30 milyar
Rumus fungsi konsumsi: C=a+bY atau C= a+MPC
Rumus mencari MPC: ∆C/∆Y= 20 milyar/30 milyar= 0,67, maka
Fungsi konsumsi= C=a+MPC, C=50+0,67Y
b. fungsi tabungan
rumus fungsi tabungan: S= -a+(1-MPC)Y, maka
S=-50+(1-0,67)Y
S=-50+0,33Y
Jawab:
a. analisis keuntungan mutlak: merupakan keuntungan yang didapat suatu Negara karena mampu mengkhususkan kegiatan produksi barang dengan efisiensi lebih tinggi dari Negara lain, pada contoh ini jelas bahwa Negara B memiliki keunggulan mutlak dalam produksi mobil karena dapat memproduksi mobil lebih banyak daripada Negara A, sementara Negara A memiliki keunggulan mutlak dalam produksi TV karena mampu memproduksi TV lebih banyak daripada Negara B.
b. analisis keuntungan komparatif: merupakan keuntungan yang didapat suatu Negara karena melakukan pengkhususan produksi barang sehingga menjual dengan harga relative atau dasar tukar domestic lebih terjangkau daripada Negara lain. Pada contoh ini:
Negara A menghasilkan 100 mobil dan 800 TV
Dasar tukar dalam negeri
1 unit mobil = 0,125 TV
1 unit TV = 8 mobil
Negara B menghasilkan 80 mobil dan 400 TV
Dasar tukar dalam negeri
1 unit mobil=0,2 TV
1 unit TV= 5 mobil
Dari contoh diatas diketahui Negara A memiliki keuntungan mutlak atas kedua produk tersebut, namun dari keuntungan banding, Apabila Negara A menjual 1 unit TV kepada Negara B, akan mendapatkan keuntungan sebesar (8-5) 3 mobil. Sementara apabila Negara B menjual 1 unit mobil ke Negara A, maka akan mendapatkan keuntungan sebesar (0,2-0,125) 0,075 TV. Sehingga disimpulkan bahwa kedua Negara memiliki keunggulan komparatif dari setiap ekspornya, Negara A memiliki keunggulan komparatif pada produksi TV, sementara Negara B memiliki keunggulan komparatif pada produksi mobil.
3. Diketahui persamaan permintaan mobil Sedan adalah Qd = 3500 – 2P dan penawarannya adalah Qs = -4000 + 3P. Berapakah harga mobil Sedan yang diperjualbelikan dan berikan kesimpulannya ?
Jawab:
Qd=Qs
3500-2P = 4.000 + 3P
-5P=500
P=-100
Qd= 3.500-2P
Qd= 3.500-2(-100)
Qd=3.500+200
Qd= 3.700
Qs=4.000+3P
Qs=4.000+3(-100)
Qs=4.000-300
Qs= 3.700
Harga mobil sedan tersebut adalah -100, sebab keseimbangan permintaan dan penawaran (ekuilibrium) terbentuk sebesar 3.700 pada harga -100.
4. Bila diketahui harga barang di pasar adalah Rp. 10, sementara struktur biaya salah satu perusahaan adalah C = Q2 + 5Q + 4.
a. Tentukanlah berapa banyak Q yang harus dijual agar keuntungannya optimum
b. Pada kondisi ini, tentukanlah apakah perusahaan sebaiknya keluar atau masuk dalam pasar persaingan?
Jawab:
Rumus keuntungan maksimum adalah TR=TC
TR=PxQ
TR=10Q
TC=Q2+5Q+4
TC’=2Q+5
TC=TR
10Q=2Q+5
8Q=5
Q=0,625
a. Jumlah barang yang harus diproduksi untuk mendapatkan keuntungan maksimum adalah sebesar 0,625 unit
TR=10Q
TR=10(0,625)
TR=6,25
TC= Q2+5Q+4
TC=(0,625) 2 +5(0,625)+4
TC=0,39+3,125+4
TC=7,52
Untuk mendapatkan laba maksimum maka total revenue (TR) – total cost (TC), maka laba maksimum=6,25-7,52=-1,27 (rugi)
b. Pada kondisi seperti ini (rugi) sebaiknya perusahaan tersebut keluar dari pasar persaingan, karena perusahaan ini merugi.
Posting Komentar untuk "Tanya jawab pengantar ilmu ekonomi"