Ringkasan buku sukses berinvestasi ala buffett (24 strategi investasi sederhana dari investor nilai terbaik dunia) karya James Pardoe.
Disclaimer: buku ini hanya untuk investor bukan trader.
1. Pilihlah kesederhanaan, bukan kompleksitas
buku sukses berinvestasi ala buffett |
Ingatlah bahwa tingkat kesulitan tidak diperhitungkan dalam berinvestasi. Carilah perusahaan yang bertahan lama dengan model bisnis yang mudah diprediksi. Jika kita melihat saham-saham yang dimiliki Warren Buffett, maka kesemuanya adalah bisnis yang sederhana, seperti coca-cola, permen, cat, karpet bukanlah perusahaan teknologi yang susah ditebak kedepannya.
Perusahaan yang sederhan membuat buffett mudah untuk mencari nilai dari perusahaan tersebut dan memahami perusahaan tersebut. Pesan Buffett "Jika Anda tidak memahami sebuah bisnis, jangan beli".
Tiga prinsip yang harus mendasari setiap keputusan investasi Anda:
- Selalu pertahankan kesederhaan
- Tentukan sendiri keputusan investasi Anda
- Belajarlah dari orang-orang yang menjadi panutan Buffett (Benjamin Graham)
2. Putuskan sendiri Investasi Anda
Jangan dengarkan omong kosong para pialang, analis saham, atau pakar. Temukan cara investasi Anda sendiri. Pialang, analis dan sebagainya bekerja untuk diri mereka, yaitu mendapatkan fee dari saham yang berhasil ditransaksikan, mereka bukan berpihak kepada Anda, yang ada di kepala mereka adalah Bagaimana caranya agar Anda semakin sering melakukan transaksi agar mereka semakin mendapatkan fee dari transaksi Anda.
Menurut Buffett, "Ketika Anda didekati oleh seorang penasihat investasi atau ahli keuangan lainnya, tanyakan, "Apa manfaatnya bagi Anda?" Jika jawaban mereka tidak memuaskan, pergi dan tinggalkan saja mereka".
Untuk para pemula, coba ikuti ajaran-ajaran metode Buffett ini:
- Pelajari pengetahuan dasar mengenai akuntansi dan pasar keuangan.
- Hadapi para penasihat keuangan, pialang, dan para peramal yang 'cuma ngomong doang' dengan skeptisisme dalam dosis yang cukup
- Ingatlah bahwa tidak seorang pun mempunyai riwayat investasi sebaik buffett
3. Pertahankan temperamen yang tepat
Biar saja orang-orang bertindak berlebihan dalam merespons pasar. Berpikirlah jernih saat orang lain tidak melakukannya, dan Anda akan memperoleh keuntungan.
Berkshire Nathaway perusahaan Buffett mengalami masa terburuknya pada tahun 1999, ketika Nasdaq mengalami puncak euforia saham internet di akhir tahun 1990-an. Gaya 'kuno' Buffett untuk tetap bersabar menginvestasikan modalnya pada perusahaan berteknologi rendah dianggap usang.
Namun Buffett tetap tidak bergeming untuk membeli saham internet dengan alasan dia tidak mengerti perusahaan tersebut dan melihat fundamental perusahaan internet tidaklah bagus, hanya saja euforia masyarakat yang membuat sahamnya meningkat. Akhirnya pada tahun 2004, kejatuhan saham internet pun tiba, banyak sekali saham internet yang bangkrut dan tentunya banyak investor yang harus kehilangan banyak uang karena mengikuti pasar yang hanya sebatas euforia semata.
Tiga saran yang akan membuat Anda mampu terus bertahan melalui masa-masa yang cerah dan suram:
- Pertahankan saham di bisnis-bisnis yang hebat. Bisnis yang hebat dapat bertahan selama bertahun-tahun dan akan tetap bertahan hingga beberapa dekade kedepan. Itulah Mengapa Buffett sangat senang membeli saham perusahaan berteknolgi rendah, seperti perusahaan permen, karpet, dan cat. Karena menurutnya perusahaan tersebut dari dulu hingga nanti kedepannya akan tetap masih seperti itu juga.
- Kenali diri Anda. Jangan coba-coba investasi saham jika Anda tidak siap untuk menghadapi kenyataan bila nilainya turun setengah.
- Jangan pernah membuat keputusan investasi hanya karena saran orang lain. Pelajari baik-baik laporan keuangan perusahaan! cari tahu siapa manajemennya? Apakah perusahaan dikelola oleh orang yang jujur?
4. Bersabarlah
Berpikirlah untuk 10 tahun mendatang dan bukan 10 menit ke depan, saran Buffett. Jika Anda tidak siap memegang saham tertentu selama satu dekade, lebih baik jangan pernah membeli saham tersebut.
Terdapat setidaknya 25 keluarga di Ohama, Nebraska, yang telah mempertahankan saham Berkshire mereka selama lebih dari 35 tahun, dan saham-saham itu kini bernilai lebih dari $ 100.000.000. Sedangkan investasi pertama mereka 35 tahun lalu tidak lebih dari $ 50.000.
Tapi ingat, bersabar itu maksudnya bersabar di perusahaan yang nilai (baca: fundamental) nya bagus, bukan bersabar di perusahaan jelek. Bedakan perusahaan yang sedang mengalami kemunduran sehingga membuat harga sahamnya anjlok dengan perusahaan yang salah harga (perusahaan bagus, namun karena sesuatu sementara waktu sahamnya jatuh).
Beberapa tips langsung dari aturan main Berkshire Hathaway:
- Patuhi saran Charlie Munger. Duduk diamlah.
- Beli hanya saham yang tidak akan Anda perjual-belikan selama lima tahun atau lebih.
- Ingatlah bahwa "waktu adalah sahabat bisnis yang hebat".
Jika pertanyaannya adalah, "Berapa lama Anda menunggu?" - dengan kata lain, berapa lama Anda akan menahan saham tertentu - Jawaban Buffett adalah, "Jika kita telah membuat keputusan yang benar, kita akan menunggu selamanya."
5. Belilah bisnis, bukan saham
Begitu Anda mendapatkan bisnis yang tepat, abaikan orang lain yang mengkhawatirkan pasar saham.
Kinerja bisnis adalah kunci dalam memilih saham. Pelajari catatan kinerja jangka panjang setiap perusahaan yang ada dalam "keranjang belanja" Anda.
Pada tahun 1985, Buffett menganalisis perusahaan tekstil terbesar di Amerika dan penghasilannya dari tahun 1964 sampai 1985. Saham tersebut dijual dengan harga 60 dollar per lembar di tahun 1964. 20 tahun kemudian, harga sahamnya tidak banyak mengalami perubahan. Selain pengeluarannya yang terlalu besar, bisnis tersebut selalu mengalami kesulitan. Bisnis yang salah, simpul Buffett. "Beli dan tahan" tidak berlaku pada bisnis yang salah sejak awal.
Bagaimana Buffett menentukan bisnis mana yang bisa dibeli? Dia mempertimbangkan empat hal utama:
- Bisnis yang dapat ia mengerti
- Perusahaan dengan prospek jangka panjang yang menguntungkan
- Bisnis yang dijalankan oleh orang-orang yang jujur dan kompeten
- Bisnis yang harganya sangat menarik
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan para investor untuk membantu pengamatan jangka panjang mereka:
- Ingatlah bahwa saham adalah bagian dari bisnis. Jangan membeli saham karena pergerakan harganya; belilah saham berdasarkan analisis mengenai bisnis dan prospek masa depannya.
- Evaluasi fundamental bisnis sebelum Anda membeli saham apapun. Laba, pendapatan, arus kas, neraca, dan laporan laba rugi - adalah beberapa hal penting yang dapat membantu Anda menentukan kesehatan jangka panjang bisnis apapun.
- Gunakan internet untuk mengerjakan PR Anda. PR disini maksunya adalah analisis fundamental. Di Jaman sekarang ini sangat mudah untuk menganalisis fundamental perusahaan yang melantai di bursa. Anda bisa melihat laporan keuangan/tahunan perusahaan di situs resmi BEI atau mengetikkan kata kunci "laporan keuangan (kode perusahaan)" di laman pengumuman BEI. Anda juga bisa melihat saham murah yang salah harga (PBV dibawah 1, PER dibawah 10), hutangnya kecil (DER dibawah 100), Keuntungan besar (ROE diatas 10) menggunakan aplikasi RTI yang ada di google store, atau menseleksi saham-saham mana yang salah harga dengan stock screening di aplikasi IPOTGO. Setelah mendapatkan data siapa-siapa direksi perusahaan melalui laporan tahunan perusahaan, silahkan di browsing di google siapa-siapa mereka, Bagaimana rekam jejaknya? Apakah mereka pernah tersandung kasus? dan masih banyak lagi yang harus diketahu mengenai direksi. Buffett menghabiskan waktu sehari 6 jam untuk mempelajari fundamental bisnis sebuah perusahaan, mulai dari melihat surat-surat kabar, berita terkini, hingga berita terbaru mengenai perusahaan yang kita pegang sahamnya, jadi jika Anda memiliki saham sebuah perusahaan, Jika Anda adalah investor, maka Anda bukannya tiap hari melihat pergerakan harga saham, tapi tiap hari lihat berita terbaru mengenai bisnis perusahaan yang sahamnya Anda pegang.
Jangan berpikir mengenai "saham dalam jangka pendek." Berpikirlah mengenai "Bisnis dalam jangka panjang."
6. Carilah perusahaan franchise
Apakah perusahaan franchise yang dimaksud disini adalah Mcdonald, KFC, atau sebagainya? Bukan. Perusahaan franchise yang dimaksud disini adalah perusahaan yang punya privilese, yaitu perusahaan yang hampir menjamin kesuksesannya. Sebuah "franchise ekonomi" menyediakan produk atau jasa yang:
- Diperlukan atau diinginkan
- Tidak membutuhkan modal yang berlebih
- Dipandang tidak memiliki substitusi yang dekat oleh pelanggannya
- Tidak perngaruh regulasi harga
see's candies |
See's candies (salah satu saham perusahaan permen yang dimiliki Buffett) adalah salah satu contoh franchise dengan keunggulan kompetitif yang langgeng. Perusahaan ini sukses menjual permen selama lebih dari 70 tahun, dan kemungkinan besar tetap akan menjual permen untuk 70 tahun kedepan.
Produk See's menonjol diantara para pesaingnya (bisakah Anda menyebutkan salah satu pesaing?), dan orang membeli permen See's karena reputasi dan kualitasnya. Pelanggan mau membayar lebih untuk produknya, menolak alternatif yang lebih murah dan memilih produk yang berkualitas. Jadi sasaran Anda, sebagai investor, adalah mencoba membeli bisnis franchise.
Carilah perusahaan yang sekuat benteng. Temukan perusahaan yang menonjol diantara para pesaingnya.
Satu lagi yang penting, saat Anda sudah menemukan perusahaan franchise, Anda harus pastikan saat Anda akan membelinya bahwa perusahaan tersebut sedang salah harga (PBV <1). Ada banyak perusahaan yang PBV <1, perusahaan salah harga ini pula lah yang selalu dibeli Lo Kheng Hong (Warren Buffett nya Indonesia) dan menahannya hingga perusahaan kembali kepada harga seharusnya perusahaan ini dihargai.
Tapi ingat, jangan hanya berpatokan pada PBV, lihat Apakah perusahaan ini selalu untung dan keuntungannya meningkat dari tahun ke tahun, Berapa persen rata-rata laba perusahaan setahun, Berapa kali lipat PER perusahaan ini, dan masih banyak lagi yang harus Anda analisis hingga Anda yakin bahwa sebenarnya perusahaan ini fundamentalnya bagus, namun hanya sedang salah harga di bursa saham.
Lantas Mengapa perusahaan bagus bisa salah harga?
Ada banyak faktor penyebabnya, mari kita contohkan salah satu perusahaan yang belum lama dibeli Lo Kheng Hong (Agustus 2020), yang sempat booming karena Lo Kheng Hong membeli langsung 6,03% dari total seluruh saham (900 juta lembar saham dari 16,5 miliar lembar saham), yaitu BMTR (PT. Global Mediacom TBK.) yang merupakan induk dari RCTI, MNC, Global TV, dan masih banyak lagi anak-anak perusahaan nya.
Saat Lo Kheng Hong membeli, rata-rata saat itu per lembar saham dihargai Rp 200/lembar saham. Menurut Lo Kheng Hong saham ini salah harga, PBV (Price To Book Value) nya saat tulisan ini dibuat (27 Mei 2021) hanya 0,38X dan PER (Price Earning Ratio) hanya 4,36X, serta saat ini harga sahamnya sudah Rp 262/lembar saham.
Menurut Lo Kheng Hong harga saham perusahaan ini pernah mencapai titik tertingginya yaitu Rp 2.800/lembar namun saat itu laba nya malah tidak sebaik yang sekarang. Jatuhnya harga BMTR disebabkan beberapa hal, pertama covid-19, kedua karena beberapa kali perusahaan ini digugat pailit oleh perusahaan korea (kasus sudah berulang sudah sejak 2003) namun oleh Pengadilan Tata Niaga dikatakan bahwa pailit ini kurang beralasan dan BMTR dimenangkan.
Perlu Anda ketahui, bahwa isu-isu negatif sedikit saja bisa membuat harga saham perusahaan ambrol meskipun perusahaan itu bagus, itulah pasar saham, banyak orang lebay disana, tapi itu lah kesempatan Anda, disaat perusahaan bagus dihargai murah, itu saatnya Anda masuk membeli sahamnya dan membiarkannya hingga beberapa tahun hingga saat sebuah mercy benar-benar dihargai mercy atau bahkan dihargai lebih mahal dari mercy.
Kembali ke topik awal terkait perusahaan franchise. Menurut James Pardoe sang penulis buku ini yang juga merupakan penasihat hukum utama di Pardoe & Associate dan salah satu pengikut Warren Buffett yang berpengalaman saat ini, Pardoe mengatakan untuk "Jangan keluar masuk pasar. Penelitian menunjukkan bahwa transaksi yang terlalu sering dapat meningkatkan kerugian."
Berikut beberapa saran yang dapat membantu Anda memilih dan mempertahankan perusahaan yang tepat:
- Carilah franchise yang akan bertahan dalam ujian waktu
- Pelajari fundamental bisnis sebelum Anda membelinya
- Jangan ragu melakukan "strike" sebelum Anda memukul
Pesan Buffett: Jika Anda melihat kerumunan ikan piranha dan buaya berenang dalam parit lebar yang ada di sekeliling kastil, Anda telah menemukan jenis bisnis berumur panjang yang menguntungkan investor.
7. Belilah perusahaan berteknologi rendah, bukan berteknologi tinggi
Dalam dunia buffett, investasi yang sukses jarang merupakan suatu aktivitas yang heboh. Investasi yang sukses jarang dihasilkan dari hal secanggih roket dan laser, dan lebih banyak dihasilkan dari batu bata, karpet, cat, dan penyekat.
Lo Kheng Hong |
Kata-kata Buffett ini dibuktikan oleh Lo Kheng Hong yang juga pengikut Buffett. Lo Kheng Hong pernah membeli saham CPIN (PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.) yang merupakan perusahaan ayam potong dengan harga Rp 400/lembar lalu menjualnya kembali di harga Rp 3.725/lembar saham.
Lo Kheng Hong membelinya saat wabah flu burung merebak di Indonesia yang menyebabkan perusahaan bagus seperti CPIN pun harus ditendang pasar sehingga harga sahamnya jatuh. Lo Kheng Hong mengatakan bahwa perusahaan ayam ini proses bisnisnya sangat mudah ditebak dan sederhana, tinggal netasin ayam, pelihara ayam, udah besar lalu jual. Pemberian pakan ayam pun terserah, ngga bakalan misal kebanyakan terus ayam jadi kelebihan dosis dan mati, beda dengan perusahaan farmasi yang kesemuanya harus ditakar dengan sempurna, karena jika tidak akan menyebabkan overdosis.
Lo Kheng Hong sendiri saat ini banyak berinvestasi di perusahaan tambang batubara yang salah harga, menurut dia saham komoditas ini mudah ditebak, saat batubara dunia turun pasti sahamnya turun, ya sudah beli saja pas turun, tunggu sabar hingga harga komoditasnya naik lagi, dan otomatis jika laba nya meningkat, harga sahamnya pun meningkat.
Buffett tidak pernah berinvestasi ke perusahaan yang eksotik atau perusahaan generasi baru yang berteknologi canggih seperti fibreoptic, software, maupun bioteknologi.
Buffett lebih memilih berinvestasi di perusahaan batu bata, cat, karpet, dan mebel yang menurutnya akan tetap ada hingga 100 tahu dari sekarang dan mereka tidak akan ketinggalan jaman, mereka pasti akan terus berinovasi dan akan tetap ada.
Jangan tergoda dengan transaksi yang mewarkan kekayan secara cepat, yang melibatkan perusahaan yang relatif rumit (misalnya perusahaan berteknologi canggih). Perusahaan semacam ini paling sulit diprediksi dalam jangka panjang.
Berikut tiga cara memprediksi strategi investasi Anda:
- Hindari bisnis dalam industri yang terus berubah
- Berinvestasilah pada bisnis-bisnis generasi "perekonomian lama"
- Ingatlah bahwa butuh puluhan tahun bagi perusahaan untuk menjadi besar
Carilah ketiadaan perubahan. Carilah perusahaan yang perubahannya di masa depan hanyalah berupa penambahan bisnis.
8. Konsentrasikan Investasi saham Anda
Jangan berinvestasi dengan gaya "Kapal Nabi Nuh" yang mana semua dimasukkan ke dalam kapal, tapi hanya sepasang. Gaya investasi mencomot sedikit-sedikit ini tidak lebih baik daripada Anda berkonsentrasi pada sedikit saham namun saham perusahaan bagus.
Para orang yang katanya ahli saham, atau pialang, broker dan sebagainya pasti mengatakan kepada Anda untuk diversifikasi saham alias menaruh telur tidak hanya pada satu keranjang telur saja. Namun Buffett berpendapat lain. Menurut Buffett, beli 5 sampai 10m perusahaan yang bagus dengan harga yang cocok dan beli sebanyak Anda mampu pada perusahaan itu.
Buffett menginvestasikan 1 miliar dollar pada coca-cola dengan total pembelian 200 juta saham. 151 juta saham American Express. 2 Miliar saham Petrocina senilai $ 488.000.000. Dan investasi itu tanpa diduga sekarang sudah bernilai lebih dari 1,2 Miliar dollar.
Pada tahun 2004, Investasi utama Berkshire Hathaway hanya pada 10 perusahaan terbuka. Lain waktu, saham utamanya hanya terdapat 5 perusahaan. Buffett telah menunjukkan secara berulang bahwa pada saat Anda membeli banyak saham di bisnis yang tepat dengan harga tepat, strategi ini - strategi konsentrasi - akan berhasil secara luar biasa.
Bagaimana Anda memanfaatkan strategi Buffett ini? Cobalah tiga kiat berikut:
- Pada saat menyusun portofolio saham Anda, tetapkan untuk memiliki tidak lebih dari 10 saham.
- Pastikan bahwa saham yang Anda beli sesuai dengan kriteria Buffett.
- Beranilah. Banyak investasi terbesar Buffett dilakukan dengan penuh keberanian dalam situasi ekonomi dan bisnis yang sedang menurun ketika hampir semua orang terlalu takut untuk bertindak.
9. Terapkan ketidakatifan, bukan hiperaktif
Ada saatnya ketika tidak mengerjakan apapun merupakan bentuk kecerdasan investasi.
Perlu diketahui, bahwa di lantai bursa New York Exchange terdapat lebih dari 1 miliar saham berpindah tangan - dan itu terjadi pada hari-hari biasa. Suasana hingar-bingar ini sering kali menulari pemain lain dalam permainan investasi. Terdapat pula perilaku swing trader yang membeli saham hari ini dengan niatan menjualnya beberapa hari kemudian.
Namun tahukah Anda, Warren Buffett, tidak terbantahkan, merupakan investor terbesar sepanjang masa, lebih mirip tipe Rip Van Winkle (karekter dalam kisah Wahington Irving yang tidur selama 20 tahun) daripada tipe yang tidak terkendali. Dia menyatakan bahwa ketidakaktifan adalah "perilaku yang cerdas". Dia mengatakan, pada dasarnya, investor yang bijak dapat menghasilkan uang ketika tidur.
Tidak bertindak merupakan suatu tindakan yang bagus jika Anda sudah menemukan saham yang tepat.
Sebuah telaah pada tahun 2004 mengenai 6 saham terbesar Buffett menunjukkan bahwa dia mengubah posisi terakhirnya di Moody pada tahun 2000, di American Express pada tahun 1998, di Coca cola pada tahun 1994, di Gillette pada tahun 1989, dan di Washingthon Post lebih lama lagi yakni pada tahun 1973. Benar-benar merupakan pola yang tidak disukai pialang!
Jangan bertransaksi hanya untuk tujuan transaksi. Transaksi yang sering adalah karakteristik investor yang hiperaktif, yang cenderung akan mengalami lebih banyak kerugian daripada mendapatkan keuntungan.
Berikut beberapa tips Buffett:
- Jadilah pelaku transaksi perdekade, bukan pelaku transaksi harian atau swing trader.
- Jangan menyalahartikan aktivitas dengan kesuksesan. Jangan ikut-ikutan dengan kerumunan yang gelisah, yang bertransaksi hanya untuk tujuan transaksi.
- Waspadalah dengan biaya-biaya terselubung. Semakin banyak Anda bertransaksi maka semain banyak fee yang diterima pialang saham, semakin banyak pajak yang Anda bayarkan dan masih banyak lagi biaya-biaya lainnya.
Ketika Anda diliputi keraguan, bersantailah. Lebih baik ngorok daripada memutar roda Anda dan memunculkan biaya.
10. Jangan melihat Ticker
Ticker atau grafik perdagangan saham hanyalah menunjukkan harga. Investasi tidak sekedar mengenai harga.
Apakah investor terbesar di dunia memiliki ticker modern mereka sendiri? Tidak. Jadi Bagaimana Buffett mengamati pergerakan harga saham harian atau per jam? Dia tidak melakukannya. Bagaimana dengan pergerakan bulanan atau tahunan? Tidak tertarik sama sekali.
Kekang diri Anda. Jauhkan diri dari ticker. Berhentilah melihat harga saham setiap hari.
Beberapa tips dari Buffett:
- Hentikan kegaduhan itu. Jika Anda melihat siaran di TV yang berisi kegaduhan mengenai saham dan mendengar pendapat yang kata nya para ahli, Buffett menyarankan segera matikan TV, hentikan kegaduhan itu. Kuncinya bukan terletak pada harga harian yang tidak berguna, tetapi kesehatan bisnis dari perusahaan.
- Pelajari lapangan permainan dan bukan papan nilai. Alihkan perhatian Anda dari harga saham ke fundamental perusahaan - hal-hal seperti arus kas, neraca, dan laba masa depan. Hal-hal itulah yang akan menentukan harga saham dalam jangka panjang. Dan jika Anda adalah seorang investor - bukan trader - hanya jangka panjang yang penting.
- Pahami nilai dari sesuatu dan bukan harga dari sesuatu. Pasar saham dipenuhi oleh orang-orang yang tahu harga saham, tapi sangat sedikit sekali yang mengetahui nilai dari saham itu sendiri.
Warren Buffett tidak mengetahui berapa harga jual saham perusahaan nya sendiri - Berkshire Hathaway - hari ini. Dia tidak mengetahui dan tidak perduli berapa harga jualnya kemarin atau besok. Dia hanya perduli Berapa harga nya 10 tahun mendatang - karena hal itu akan menjadi ukuran kinerja perusahaan, dan dengan begitu merupakan nilai sejatinya.
11. Lihatlah penurunan pasar sebagai peluang membeli
Penurunan pasar bukanlah pukulan; tetapi peluang membeli. Jika orang kebanyakan mulai lari meninggalkan saham yang bagus, berlarilah untuk mendapatkannya.
Sebagian besar investasi terbesar Buffett dilakukan baik pada saat pasar turun, ketika saham bisnis-bisnis hebat merosot (bersama saham-saham lain), atau pada saat perusahaan bagus mengalami kesulitan sementara yang masih dapat diatasi dan harga saham mereka turun.
Pada tahun 1973, pasar saham sedang jatuh sehingga menyebabkan harga saham washington post turun hingga sekitar 6 dollar per lembar saham dan diikuti stock split (pemecahan saham). Buffett meraih peluang itu, mengucurkan $ 10.600.000 ke perusahaan itu. Lebih dari 30 tahun kemudian saham $ 6 itu menjadi $ 900 dan menjadikan nya saham paling mahal kedua setelah Berkshire Hathaway di Wall street.
Carilah bisnis berkualitas yang "di diskon" karena alasan-alasan selain fundamental bisnis atau kualitas manajemennya.
Berikut adalah tips dari Buffett:
- Ubahlah cara berpikir Anda dalam berinvestasi. Belajarlah untuk menyukai pasar yang tenggelam karena hl itu menjanjikan peluang, jangan ikut-ikutan dengan kebanyakan orang dan menekan tombol panik saat pasar jatuh.
- Selalu mencari nilai. Investasi terbesar Buffett dilakukan pada saat harga saham turun karena kondisi pasar atau karena perusahaan mengalami kesulitan sementara. Kuncinya adalah mengetahui perbedaan antara kemunduran sementara dengan kegagalan fatal yang nyata terjadi di perusahaan.
- Sambarlah peluang ketika tiga variabel Buffett muncul bersamaan. Ketika bisnis yang kuat dengan keunggulan kompetitif yang bertahan lama, manajemen yang kuat, dan ketika sebuah mercy dihargai bajaj muncul bersamaan, sambarlah peluang itu - meskipun Anda memulai hanya dengan satu lot saham saja.
Buffett mengatakan bahwa investor tidak rugi pada saat pasar jatuh - hanya "noninvetor" yang rugi. Oleh karena itu jadilah seperti Buffett: Jadilah Investor.
12. Jangan mencoba memukul setiap lemparan bola yang datang
Menurut orang-orang yang mengklaim diri mereka ahli pasar saham, untuk menjadi investor sukses berarti membuat banyak sekali keputusan investasi sepanjang hayat. Buffett tidak setuju. Menurutnya satu keputusan bagus dalam waktu satu tahun itu adalah standar yang tinggi - sulit dijelaskan tapi cukup tinggi untuk menjamin sebuah kesuksesan.
Buffett menganaogikan nya dengan permainan bisbol. Tidak setiap lemparan harus dipukul, namun tunggu sampai lemparan yang tepat dan itu adalah saatnya memukul. Buffett menyebutnya sweet spot. Apa saja kriteria sweet spot? Kriterianya adalah sebuah perusahaan hebat dengan pendapatan masa depan yang besar, dijalankan manajemen yang kompeten dan jujur, serta dijual di harga lebih murah daripada harga seharusnya (PBV < 1).
Buffett menyarankan seseorang untuk berinvestasi paling banyak 20 keputusan investasi dalam hidupnya. Kualitaslah yang harus diutamakan - bukan kuantitas.
Tips dari Buffett:
- Terapkan gagasan 'investasi terbatas' Buffett pada portofolio Anda.
- Pastikan lemparan bola menuju sweet spot.
- Jangan terburu-buru mengayunkan pemukul. Masuklah dalam suatu perusahaan yang sudah Anda incar di saat yang tepat. Disaat perusahaan yang bagus dan dikelola orang jujur ini salah harga. Percayalah Buffett sering kali menunggu selama bertahun-tahun sebelum menarik pelatuk pada bisnis tertentu.
13. Abaikan yang makro, fokuslah pada yang mikro
Menurut Buffett, hal-hal besar - tren-tren yang besar yang berada di luar bisnis - tidak penting. Hal-hal kecil-lah, hal-hal yang langsung terkait dengan bisnis perusahaan yang saham nya kita miliki lah yang penting untuk kita ketahui.
Ada banyak peristiwa besar yang terjadi selama karier Buffett berinvestasi, seperti keterlibatan America pada perang vietnam, kejuatan harga minyak, bubarnya soviet dan masih banyak lagi. Percayalah hal-hal semacam ini tidak akan mempengaruhi perusahaan yang sahamnya Anda pegang.
Jikalau harga saham turun mendadak karena peristiwa ini, percayalah tidak akan lama, itu hanya karena kepanikan Mr. Market saja, dan tidak berpengaruh apa-apa pada perusahaan kita. Justru Buffett beranggapan, ketika hal buruk itu muncul, maka disitulah saatnya Buffett menyuntikkan investasi sebanyak-banyaknya kepada perusahaan yang saham nya telah Buffett bidik.
Sebagai contoh, pada saat kejadian 11 September 2001, Buffett tidak menjual satu lembar pun sahamnya. malah dia mengindikasikan akan membeli saham jika harga pasar jatuh signifikan.
Beberapa tips dari Buffett:
- Jangan berpura-pura menjadi seeorang ekonom jika Anda bukan ekonom. Tugas Anda bukanlah menganalisi semua angka yang dilaporkan pemerintah. Aturan pokok dalam berinvestasi adalah jangan biarkan keputusan-keputusan investasi Anda dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi makro dan peristiwa-peristiwa politik.
- Jangan panik. Buffett tidak naif, Buffett percaya setelah peristiwa nine eleven harga saham pasti akan turun. Tapi Jangan panik. Dalam minggu-minggu atau bulan-bulan setelah kejadian pasti harga saham akan turun. Tapi tiga tahun kemudian setelah peristiwa itu, indeks Standard & Poor's (S&P) 500 mencatat rekor tertingginya setelah bertahun-bertahun.
- Peristiwa makro dapat menciptakan peluang. Seperti telah dikatakan sebelumnya, peristiwa-peristiwa besar yang menyebabkan harga saham anjlok merupakan kesempatan Anda untuk membeli saham sebanyak-banyaknya.
14. Perhatikan baik-baik manajemennya
Ada beberapa faktor kunci yang perlu diamati saat Anda melakukan penilaian:
- Apakah tim manajemen bekerja untuk para pemegang saham, ataukah mereka bekerja untuk memperkaya diri dengan biaya perusahaan (misal melalui gaji berlebihan, bonus, opsi saham, dan fasilitas-fasilitas yang mahal)?
- Apakah manajemen hemat, atau kelebihan beban karena pemborosan?
- Apakah manajemen berdedikasi untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan alokasi rasional modal?
- Apakah manajemen melakukan pembelian kembali (repurchase) saham untuk kepentingan para pemegang saham dan menghindari penerbitan saham baru yang akan mengurangi kepemilikan pemegang saham?
- Apakah pemegang saham diperlakukan seperti partner atau kambing hitam?
- Apakah laporan tahunan perusahaan jujur dan terus terang atau mengandung kecurangan?
- Apakah manajemen tampak menggunakan akuntansi yang jujur, atau kelihatan menyembunyikan informasi dan angka-angka yang benar?
Buffett memiliki beberapa peringatan yang perlu diperhatikan oleh para investor untuk menilai perusahaan dan manajemennya, yaitu:
- Analisis akuntansi mereka. Jika tampak lemah, jauhilah.
- Jika perusahaan tidak membebankan opsi saham; menyajikan opsi dana pensiun muluk-muluk; menonjolkan pendapatan sebelum dipotong pajak, bunga, depresiasi dan amortisasi.
- Mengandalkan CALK (Catatan Atas Laporan Keuangan) yang berjubel dan susah dimengerti.
- Laporan keuangan tidak sederhana dan susah dimengerti karena terlalu banyak CALK.
Percayalah jika hal-hal diatas terdapat pada perusahaan yang Anda teliti, maka sebaiknya jangn berinvestasi pada saham tersebut.
Beberapa tips dari Buffett dalam menilai manajemen perusahaan:
- Evaluasi tim manajemen sebelum berinvestasi. Buffett hanya menjalankan bisnis dengan orang-orang berintegritas yang ia sukai.
- Carilah perusahaan yang ramah kepada pemegang saham. Berinvestasilah pada perusahaan yang menempatkan kebutuhan pemegang saham diatas kebutuhan pribadinya.
- Hindari berinvestasi pada perusahaan apapun yang punya sejarah memain-mainkan catatan keuangan dan akuntansinya.
- Jika manajemen lebih menekankan penampilan kinerjanya dibandingkan substansi kinerjanya, kata Buffett, simpan dompet Anda di saku.
15. Ingat, sang kaisar tidak Pakai Baju di Wall Street
Warren E. Buffett |
Wall street, kata Buffett adalah satu-satunya tempat dimana orang-orang pergi kesana naik Rolls Royce untuk mendapatkan nasihat dari orang-orang yang naik subway.
Para analis akan mencoba menggoda investor potensial agar mau menginvestasikan uangnya dalam saham sesuai dengan apa yang disarankan oleh analis. Akan banyak penawaran yang menggoda dari para analis, tapi percayalah, kata Buffett semua itu hanyalah omong kosong. Saham bukan lah cara cepat menjadi kaya, namun cara perlahan untuk menjadi kaya.
Sang kaisar seperti Buffett tidak pernah mengajarkan hal-hal kompleks seperti yang dilakukan oleh analis. Cara yang dilakukan Buffett hanyalah menilai sebuah perusahaan yang salah harga, manajemen bagus, dan kinerja bagus. Hanya semudah itu.
Berikut ada tiga hal yang dapat Anda lakukan untuk dapat memahami apa yang benar-benar penting saat Anda membuat keputusan investasi:
- Abaikan grafik. Seorang investor nilai tidak perduli dengan grafik. Abaikan para ahli grafik yang mengklaim bahwa kesuksesan mereka memilih saham disadarkan pada catatan volume dan harga saham.
- Jika ada orang yang mengatakan bahwa mereka mempunyai metode yang "tak mungkin salah" untuk menjadi kaya di pasar saham, larilah, jangan hanya berjalan ke pintu keluar terdekat. Ingat, kata kunci kesuksesan investasi adalah kesabaran dan disiplin.
- Berinvestasilah seperti Benjamin Graham. Graham menyuruh investor untuk mencari "selisih antara nilai bisnis dan harga sebagian kecil dari bisnis tersebut di pasar".
16. Berpikirlah independen
Pada saat Anda berinvestasi, Anda perlu berpikir independen.
Disaat heboh saham internet di tahun 1999, Buffett tidak membeli satu lembar pun saham itu, dan orang-orang banyak menganggap Buffett bodoh, disaat banyak orang menjadi kaya secara instan dengan membeli saham internet, Buffett malah tidak membeli satu lembar pun saham ini.
Alasan Buffett sangat jelas, yaitu karena Buffett tidak memahami bisnis internet itu dan oleh karena itu dia menjauhinya. Dia tidak tahu dari sekian banyak saham internet yang IPO ini yang manakah yang akan bertahan 10 atau 20 tahun mendatang.
Ingatlah, disaat IPO (Initial Public Offering), perusahaan berusaha mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya dan tidak mungkin harga sahamnya dibawah nilai perusahaan itu sendiri. Di Indonesia pun demikian, Lo Kheng Hong tidak pernah mau membeli saham IPO. Lo Kheng Hong akan membeli perusahaan yang sudah berumur dengan track record yang baik, manajemen yang bagus, namun saat itu sedang salah harga alias nilai perusahaan itu jauh lebih tinggi dibandingkan harga sahamnya.
Pelajaran yang bisa ditarik dari Buffett adalah mengandalkan fakta dan alasan dalam membuat keputusan investasi Anda. Jangan membuat keputusan hanya karena hal tersebut paling populer atau karena berlawanan dengan arus.
- Jangan pernah menukar pemikiran independen dengan pendapat umum. Jangan terhasut orang lain hanya karena sesuatu sedang tren.
- Jadikan cara berpikir independen sebagai aset terbesar portofolio Anda.
- Jangan jadi investor "pelawan arus" saja tanpa berpikir.
Kumpulkan fakta-fakta yang ada, duduk, dan berpikirlah, saran Buffett. Tidak ada yang bisa mengganti hal tersebut.
17. Tetaplah berada dalam lingkaran Kompetensi Anda
Kembangkan sebuah wilayah keahlian, beroperasilah pada wilayah itu, dan jangan menyesali diri karena kehilangan peluang yang muncul di luar wilayah itu.
Seperti yang dikatakan dari awal, bahwa Buffett hanya berinvestasi pada bisnis teknologi rendah bukan di bisnis teknologi tingi, Mengapa? Ya karena sebatas itulah lingkaran kompetensi Buffett.
Buffett beranggapan bisnis teknologi canggih akan dikalahkan teknologi itu sendiri. Bisnis teknologi tinngi menuntut fast-moving, dan terkadang mereka tidak sanggup untuk melakukan itu.
Setiap tahun (sejak 1982) Buffett mencantumkan sebuah daftar "bisnis yang diinginkan" dalam laporan tahunannya, mengumumkan jenis-jenis bisnis yang ingin dia beli. Dia mencari:
- Pembelian yang besar (setidaknya bernilai $ 50.000.000 sebelum pendapatan pajak)
- Bisnis yang menunjukkan kemampuan yang konsisten dalam menghasilkan pendapatan (tidak termasuk proyeksi pendapatan yang menjanjikan di masa depan)
- Bisnis yang menghasilkan keuntungan/Return Of Equity (ROE) yang baik dan tidak terbebani atau hanya sedikit terbebani hutang. Lo Kheng Hong menetapkan ROE harus diatas bunga deposito, jika rata-rata ROE perusahaan itu setara atau dibawah bunga deposito setahunnya, ada baiknya Anda berdeposito saja daripada bermain saham. sebaiknya ROE diatas 8 atau 10.
- Bisnis dengan manajemen yang kuat
- Bisnis yang sederhana (baca: bukan bisnis dengan "teknologi yang kompleks")
- Menawarkan harga yang pasti (perusahaan tanpa penawaran harga yang jelas cenderung menghabiskan waktu Buffett saja).
Beberapa tips dari Buffett:
- Tulislah daftar industri dan bisnis yang Anda merasa nyaman bersamanya.
- Jangan membuat pengecualian dalam peraturan lingkaran kompetensi Anda. Sebelum membuat pengecualian dalam peraturan lingkaran kompetensi Anda, duduk dan berpikirlah. Mengapa mengambil resiko menempatkan uang Anda pada hal-hal yang tidak dapat Anda pahami dan Evaluasi?
- Mainkan permainan Anda, bukan permainan orang lain. Jika Orang lain bisa menyapu keuntungan di perusahaan high tech, silahkan saja, tapi itu bukan lingkaran kompetensi Buffett.
18. Abaikan Ramalan pasar saham
Ramalan jangka pendek mengenai harga saham atau obligasi tidaklah berguna, kata Warren Buffett. Ramalan itu lebih memberi Anda informasi mengenai para peramalnya dan bukan informasi mengenai masa depan.
Berikut tiga tips mengenai Bagaimana mengatasi ramalan dengan cara Buffett:
- Hilangkan keterlibatan ramalan apapun dalam keputusan investasi Anda.
- Alihkan waktu yang Anda gunakan untuk mendengar ramalan dengan menganalisis track record bisnis.
- Kembangkan strategi investasi yang tidak bergantung pada seluruh pergerakan pasar. Berkonsentrasilah hanya pada penyusunan portofolio yang bercirikan bisnis-bisnis solid yang sangat mungkin untuk sukses, tidak perduli Apakah pasar naik atau turun.
19. Pahami "Mr. Market" dan "Margin of safety"
Mungkin bagian inilah yang paling penting dari 24 strategi investasi Warren Buffett.
Benjamin Graham (Guru Buffett) |
Apa yang membuat seseorang menjadi investor yang baik? Menurut Warren Buffett, investor yang baik adalah seseorang yang mengkombinasikan pertimbangan bisnis yang baik dengan kemampuan untuk mengabaikan pergerakan liar di pasar. Ketika emosi mulai berputar, kata Buffett, ingatlah konsep Ben Graham mengenai "Mr. Market", dan carilah "Margin of safety".
Mr. Market adalah istilah yang digunakan Ben untuk menggambarkan pergerakan harga di pasar saham. Pada saat Mr. Market murung maka dia akan mengajak orang-orang lain di pasar mengikutinya dan membuat harga saham jatuh, begitu pula saat dia bahagia, dia akan mengajak orang lain bahagia dan harga saham naik.
Namun bagi investor nilai, jangan mengikuti kelakuan Mr. Market yang bipolar, saat dia murung dan mengakibatkan hampir seluruh harga bearish (turun), maka disitulah saatnya Anda beraksi, lakukan buy sebanyak-banyaknya di saat market turun, tapi ingat, lakukan di perusahaan yang fundamentalnya bagus.
Selanjutnya adalah margin of safety (margin aman). Sederhana nya margin of safet adalah kondisi dimana harga saham lebih rendah daripada nilai bisnisnya. semakin rendah semakin baik. bandingkan Berapa Book Value per share (nilai buku per saham) dengan price to book value. semakin rendah PBV nya artinya margin of safety nya semakin baik, tapi ingat jangan PBV nya minus.
- Pastikan Anda paham benar konsep Mr. Market dan margin of safety
- Perhatikan analogi Buffett dan juga Lo Kheng Hong. "Tuhan maha Pengampun, tapi pasar saham tidak kenal ampun untuk orang-orang bodoh, jadi berpikir dan telitilah sebelum menjatuhkan investasi pilihan saham Anda, perhatikan nilai perusahaan itu bukan harga sahamnya."
- Nantikan kesempatan Anda, dan tunggulah saat Mr. Market tertekan dan menurunkan harga saham serendah mungkin sehingga memunculkan peluang membeli dengan margin of safety.
20. Takutlah saat orang lain tamak, dan tamaklah saat orang lain takut
Anda bisa memprediksi bahwa orang akan bersikap tamak, takut, atau bodoh kata Buffett. Namun Anda tidak dapat memprediksi kapan atau Bagaimana urutannya.
Pada tahun 1960-an ketika harga saham mulai melonjak naik, ketika orang berlomba-lomba membeli saham karena terus naik, saat itu Buffett hanya berdiam di pinggir lapangan dan hanya mengamati pasar. Dia tidak akan melakukan investasi disaat harga saham naik irasional dan melampaui fundamentalnya, yang ada malah jika ada perusahaan yang kurang bagus lagi untuk dipertahankan, maka disaat itulah saatnya untuk menjual perusahaan itu.
Pada awal tahun 1970-an terjadi peristiwa penurunan pasar yang sangat terkenal. Di tahun 1973-1974, perekonomian berada di kondisi resesi, segala hal terlihat muram, indeks Dow Jones menukik tajam hingga menembus poin dibawah 700, namun apa yang dilakukan Buffett. Dia akan membeli saham sebanyak-banyaknya ke perusahaan-perusahaan yang sudah dia persiapkan lama dalam rencana portofolio nya karena harga sedang murah.
Ketika pandemi covid-19 kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh titik nadir, yaitu sekitar bulan Maret 2020, dimana IHSG terjun bebas di angka 3.900-an. Jika saat itu Anda punya uang dan membeli saham apapun itu, percayalah ketika harga saham balik lagi (puncaknya di Januari 2021) dan Anda menjualnya saat di puncak, Anda pasti seakan-akan menjadi seorang yang paling pintar di dunia saham, karena Anda cuan besar.
Penulis masih ingat saat itu, ketika banyak sekali anak muda yang baru saja masuk ke dunia saham, terjadi penambahan 1 juta orang pemain baru di dunia saham dan itu adalah anak muda, ke alay an mereka membuat mereka ketika cuan, sebenarnya tidak besar-besar amat, mereka mempostingnya ke media sosial, lalu lihat sekarang, belum lama sebelum tulisan ini dibuat, ketika sebagian mereka berinvestasi ke cryptocurrency entah itu bitcoin, doge, etherum atau sebagainya, tiba-tiba elon Musk dengan kehebatan merketing S3 nya mencabut pembelian tesla boleh menggunakan bitcoin, membuat harga bitcoin termasuk crypto-crypto lainnya jatuh, banyak anak muda yang masih labil emosinya melakukan cut loss dan akhirnya harus merugi.
Sebernarnya jika saja mereka menjadi investor, selama mereka tidak melakukan penjualan, serugi apapun mereka tidak rugi namanya jika tidak menjual, tunggu saja hingga harga nya balik lagi dan untung, saat itulah baru Anda menjual. Lo Kheng Hong saja yang katanya Warren Buffett indonesia pernah membeli saham yang menurutnya bagus, ternyata ditunggu bertahun-tahun akhirnya modalnya hanya tersisa 15%, namun berkat kesabaran Beliau akhirnya harga saham perusahaan itu balik lagi bahkan menjual nya saat harga nya melambung tinggi.
Jangan kira Lo Kheng Hong atau Warren Buffett tidak pernah salah dalam investasi. Buffett baru-baru ini mengakui kesalahan nya menjual beberapa persen saham Apple tahun lalu. Lo Kheng Hong juga pernah cut loss miliaran di saham BUMI.
21. Baca, Baca lagi, dan Berpikirlah
Bagaimana Warren Buffett menghabiskan waktunya dalam sehari? menurut perhitungannya, dia menghabiskan waktu enam jam untuk membaca, satu atau dua jam untuk menelpon, dan sisanya dia gunakan untuk berpikir.
Buffett menyarankan agar setiap orang membaca buku investasi favoritnya, yaitu:
- The Intelligent Investor, karya Benjamin Graham (Guru Warren Buffett)
- Common Stocks and Uncommon Profit, karya Phil Fisher
- Security analysis, karya Graham dan Dodd atau versi McGraw-Hill
- Semua surat Buffett yang ditujukan kepada para pemegang saham dan laporan tahunan sejak tahun 1977 yang terdapat di situs web berkshirehathaway
web berkshire hathaway |
Tetapi Anda sebagai investor nilai juga harus pilah-pilah bacaan, Anda harus tahu mana yang sebaiknya Anda baca dan sebaiknya untuk tidak Anda baca. Salah satu contoh yang dicemooh Buffett adalah mengenai "Efficient Market Theory" (EMT) yang banyak diajarkan di sekolah-sekolah bisnis terkemuka.
Lo Kheng Hong dan Warren Buffett setiap harinya banyak sekali membaca laporan keuangan perusahaan, Laporan Tahunan Perusahaan, berita-berita terkini yang ada di koran, dan juga mencari berita-berita mengenai perusahaan yang kita menaruh saham disitu.
- Milikilah kebiasaan membaca. Buffett dan Charlie Munger adalah orang-orang yang keranjingan membaca, dan sebagian besar dari mereka belajar dari buku, jurnal, laporan tahunan, 10-Ks, 10-Qs, dan publikasi khusus lainnya.
- Bacalah laporan tahunan dan surat-surat Buffett
- Gunakan waktu Anda hanya untuk membaca hal-hal yang layak dibaca.
22. Gunakan segenap tenaga kuda yang Anda miliki
Gunakan segenap kemampuan Anda untuk belajar mengenai investasi saham. Pelajari masak-masak sehinga Anda tidak menjadi orang bodoh di dunia saham yang tak kenal ampun ini.
Berikut beberapa pertanyaan yang mungkin ingin Anda tanyakan pada diri Anda sendiri untuk meyakinkan bahwa Anda tidak merusak strategi investasi Anda sendiri:
- Apakah Anda mengerjakan cukup banyak PR dan melakukan pengamatan langsung terhadap sebuah perusahaan sebelum Anda membelinya?
- Apakah Anda memeriksa saham Anda hanya secara periodik serta menghindari kebisingan "harian" dan "orang-orang yang biasanya ngomong doang?"
- Apakah Anda mengabaikan tips-tips mengenai saham, tidak perduli darimana asalnya?
- Apakah Anda menghindari kerumunan dan justru membuat keputusan investasi Anda sendiri?
- Apakah Anda menunjukkan kesabaran dengan menunggu sebuah perusahaan menumbuhkan nilai intrinsiknya?
- Apakah Anda menghindari berinvestasi pada perusahaan, bisnis, atau industri yang tidak Anda pahami?
- Apakah Anda beraksi (dalam arti membeli) pada saat orang-orang ketakutan dan menjual pada saat orang-orang tamak?
- Apakah Anda membatasi investasi Anda pada sejumlah surat-surat berharga tertentu, sehinga tidak mengurangi keuntungan potensial Anda?
- Apakah Anda menerapkan peraturan Mr. Market dan margin of safety?
- Apakah Anda membaca berbagai majalah harian keuangan yang penting secara konsisten?
Jika Anda melakukan 8 dari 10 diatas, berarti Anda pengikut Buffett sejati. Jika Anda melakukan 5-7 dari 10 diatas, Anda telah mempraktikkan sebagian doktrin Buffett namun perlu diperbaiki. Jika jawaban Anda <= 4, maka Anda harus memperbaiki diri.
Percayalah, Anda akan merasakan hasilnya dari kebiasaan Anda saat ini pada 20 tahun mendatang, dan untuk menjadikan sesuatu menjadi kebiasaan Anda hanya perlu melakukan nya selama 21 hari berturut-turut dan itu akan jadi kebiasaan Anda.
23. Hindari kesalahan Mahal yang diperbuat orang lain
Teman sekaligus kolega Buffett, Charlie Munger, selalu menekankan untuk belajar dari kesalahan agar tidak terperosok kedalamnya.
Charlie Munger |
Di akhir 1990-an seorang calon pensiun dengan nilai dana pensiun $ 385.000 menghadiri seminar mengenai masa pensiun. Di seminar itu dia bertemu seorang pialang yang menawarkan tabungan itu untuk diinvestasikan ke portofolio yang dia rancang sendiri. Peserta seminar dijanjikan mereka akan hidup nyaman setelah pensiun dengan pendapatan dan mungkin bisa menjadi jutawan dalam beberapa tahun. Namun apa yang dijanjikan pialang itu hanya omong kosong dan pada akhirnya harus kembali bekerja.
Pernah mendengar Ronald Wayne? Orang yang seharusnya jadi kaya gara-gara 10% saham Apple yang pernah dimilikinya sejak pertama kali didirikan pada 1 April 1976 silam. Selama ini kita mengenal Pendiri Apple adalah Steve Jobs dan Steve Wozniak. Sebenarnya tidak, ada satu orang lagi yang mendirikan Apple yaitu Ronald Wayne meski hanya bertahan beberapa belas hari saja. Dia berubah pikiran dan menjual saham Apple yang dimilikinya hanya dengan $ 800 saja. Coba dia menahan saham Apple itu hingga sekarang, saham itu akan bernilai $ 95.000.000.000
Beberapa tips dari Buffett:
- Jika terlalu dengar muluk, bisa jadi itu mustahil terjadi.
- Terlibat aktiflah dalam proses pembuatan keputusan investasi Anda dan jangan pernah melepaskan kendali atas portofolio Anda.
- Selalu perhatikan biaya. Selalu tanyakan mengenai biaya, prospektus, dan belajar sebanyak-banyaknya yang Anda bisa mengenai biaya-biaya yang terkait dengan investasi apapun.
24. Jadilah Investor yang Andal
Mari kita telaah lagi prinsip-prinsip investasi saham ala Warren Buffett.
- Dia selalu mempertahankan segala sesuatu tetap sederhana dan mudah
- Dia menghindari sesuatu yang kompleks dan sulit
- Dia selalu berinvestasi pada hal-hal yang dia pahami dan menghindari selain itu
- Dia hanya berinvestasi pada perusahaan yang ada di lingkaran kompetensinya
- Dia sangat disiplin, dia hanya akan memukul saat sweet spot
- Dia menghindari hiperaktif dan menyarankan ketidakaktifan
- Dia cukup nyaman hanya dengan membuat 20 keputusan investasi dalam hidupnya
- Gaya Investasi Buffett bukanlah cara cepat kaya, tapi cara kaya perlahan
- Seorang Investor harus tetap mempertahankan kepala tetap dingin baik di masa senang maupun sulit
- Apabila dia mendapatkan saham di bisnis yang bagus dan manajemen yang hebat, maka dia harus mempertahankannya selama mungkin
- Seorang investor harus terus memperhatikan bisnisnya, kinerjanya, manajemennya, dan nilai intrinsik bisnisnya.
- Saham adalah bagian dari bisnis, dan kinerja bisnis lah yang akan mempengaruhi kinerja harga saham
- Anda ingin membeli saham di perusahaan yang dipimpin oleh pemimpin yang kompeten dan berintegritas, yang menempatkan kepentingan pemegang saham diatas kepentingan pribadi
- Dia tidak akan melakukan diversifikasi saham
- Dia akan mengabaikan gangguan ekonomi makro dan hanya akan berfokus pada fundamental perusahaan
- Dia akan mengabaikan ticker dan yang paling utama adalah nilai, bukan harga
- Takutlah ketika orang lain tamak dan tamak lah ketika oran lain takut
- Akan banyak omong kosong yang diucapkan orang-orang yang katanya ahli. Kata Loh Kheng Hong jika orang tersebut jagoan, coba cari nama mereka di jajaran pemegang saham diatas 5% yang akan tercantum dalam laporan atau profil perusahaan. Jika tidak ada, maka mereka tidak lebih hebat dari Warren Buffett dan Loh Kheng Hong
- Jangan fokus pada grafik saham yang tidak mencerminkan nilai aktual dari sebuah bisnis.
- Anda akan menumbuhkan kebiasaan membaca
Setelah penulis membaca buku ini, penulis mengambil kesimpulan tiga hal, yaitu:
- Carilah perusahaan yang fundamental nya bagus
- Carilah perusahaan yang dipimpin oleha orang jujur dan berkompeten
- Carilah perusahaan nomor satu dan dua diatas disaat harga nya sedang diskon PBV dibawah satu dan Biasa Lo Kheng Hong selalu membeli saham yang harga nya dibawah Rp 1.000/lembar (PBV <1, PER <=10, ROE diatas bunga depostio, harga dibawah Rp 1.000)
James Pardoe. sang penulis buku |
Posting Komentar untuk "Ringkasan buku sukses berinvestasi ala buffett (24 strategi investasi sederhana dari investor nilai terbaik dunia)"