Foto lowkey. Exif: iso: 50, speed: 1/60, f/11, 2 flash. Flash 1: 1/32, flash 2: 1/128 |
Ada satu jenis foto yang hampir mirip dengan teknik lowkey ini, yaitu disengaja hanya memperlihatkan point of interest saja namanya high key, namun kebalikannya, jika foto lowkey dibuat under exposure (kegelapan) foto high key dibuat over exposure (keterangan atau terlewat terang)
Jika belum mengerti mengenai over dan under exposure, baca tulisan saya mengenai segitiga exposure terlebih dahulu.
Jika Anda sudah memahami segitiga exposure dengan baik, saya akan berikan kunci dari foto lowkey ini. Kunci dari foto lowkey ini terletak pada ISO dan bukaan/apperture. Berhubung ini termasuk dalam teknik foto strobist, shutter speed yang kita bisa atur tidak bisa leluasa, jika kamera Anda tidak suppport High Speed Sync (HSS) maka maksimal speed yang Anda bisa pakai adalah 1/200 second.
Intinya adalah membuat foto menjadi under exposure yang kemudian ditembak flash.
Fotografi itu mudah, jika Anda sudah paham betul mengenai segitiga exposure maka Anda sudah bisa menjadi tukang foto yang baik.baiklah agar tidak bertele-tele saya bagikan saja pengaturan ISO, bukaan, shutter speed, dan flash untuk memotret lowkey.
1. ISO
Cara membuat foto lowkey yang pertama adalah dengan mengatur ISO. Anda harus mengatur ISO pada ISO terendah. jika kamera Anda hanya bisa mencapai ISO terendah 200, ya atur ISO-nya 200, jika bisa ISO 100, atur ISO 100, atau bahkan bisa ISO 50, ya buat ISO 50. semakin kecil ISO maka foto yang dihasilkan akan semakin mulus dan halus, namun akan semakin under exposure jika Anda menggunakan ISO kecil didalam ruangan.2. Shutter Speed
Perlu dipahami, ketika sebuah kamera akan digunakan untuk memotret strobist, tidak sembarangan speed bisa Anda gunakan. Apalagi jika kamera yang Anda miliki tidak support HSS (biasanya kamera entry level), speed yang Anda bisa gunakan hanya maksimal di 1/200. Namun jika kamera Anda support HSS, Anda bisa menggunakan speed berapa pun (biasanya sampai 1/4000 detik atau bahkan ada yang bisa sampai 1/8000 detik).Speed yang cepat sangat berguna untuk membuat under exposure dalam cara membuat foto lowkey. Ingat rumus segitiga exposure, semakin cepat speed yang digunakan maka gambar semakin mudah dibekukan, tidak blur, namun akan semakin under.
Jika kamera Anda masih dalam kelas kamera entry level, shutter speed 1/200 pun sudah cukup. kita bisa memainkan ISO dan bukaan/apperture. ISO tadi sudah kita atur terendah, speed sudah kita atur 1/200, selanjutnya adalah apperture/bukaan.
3. Apperture/bukaan
Cara membuat foto lowkey berikutnya adalah mengatur bukaan. dua faktor yang biasa aku mainkan ketika aku ingin membuat foto lowkey adalah kekuatan flash dan bukaan. berhubung kita ingin membuat foto yang begitu under exposure (mungkin under exposure 2 sampai 3 stop), kita bisa kecilkan bukaan/apperture.walaupun tidak ada aturan baku berapa bukaan yang harus digunakan untuk membuat foto lowkey, namun aku biasa menggunakan bukaan f/11 keatas.
Jika Anda belum paham benar mengenai segitiga exposure, ada baiknya Anda berhenti membaca sampai disini saja, pahami dulu segitiga exposure daripada Anda pusing. Atau Anda bisa melanjutkan membaca cara membuat foto lowkey ini sambil berpusing-pusing ria seperti yang dulu aku rasakan saat aku belajar fotografi sendiri, yang kemudian membuat aku penasaran ingin tahu.
Foto lowkey. Exif: iso: 100, speed: 1/160, f/18. Satu flash, lupa powernya berapa |
4. Flash eksternal/lampu studio
Cara membuat foto lowkey berikutnya adalah dengan flash eksternal/lampu studio. Mengapa harus flash eksternal/lampu studio? Mengapa tidak menggunakan flash built-in (flash bawaan kamera) saja? jawabnya adalah ini adalah salah satu jenis foto strobist, jika menggunakan flash internal bukan strobist namanya. Penasaran apa itu strobist? baca tulisanku juga mengenai strobistKetika sudah berbicara strobist, maka jangan lupa siapkan triger dan light stand/tripod (bisa juga sih suruh temen pegangin flashnya). Tanpa triger maka tidak mudah membuat foto strobist.
Kembali ke topik pembahasan cara membuat foto lowkey. Karena Anda ingin menampilkan foto yang under exposure, maka kekuatan flash Anda tidak perlu terlalu kuat, gunakan saja 1/32 atau 1/64. tapi jangan saklek ya, tidak ada aturan baku berapa kekuatan flash yang harus digunakan, sesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Disinilah dibutuhkan kreatifitas si fotografer dalam menentukan kekuatan flash dan arah datangnya cahaya. Namun perlu digarisbawahi, karena foto lowkey hanya ingin menampilkan bagian-bagian tertentu saja dari objek yang akan difoto, maka ada baiknya arah flash adalah ditembakkan langsung ke objek bukan bouncing (dipantulkan ke langit-langit), selain itu agar sebaran cahaya tidak terlalu lebar, maka gunakan zoom kisaran 75, 105 atau berapa saja, intinya tidak terlalu menyebar kemana-mana.
Jika bingung, baca tulisanku mengenai memotret menggunakan flash eksternal.
Setelah semuanya sudah Anda atur, maka selanjutnya adalah bereksperimen, jangan takut salah, otak-atik saja arah flash, kekuatan flash, bukaan, atau ISO maupun shutter speed jika memang merasa masih belum maksimal pengaturannya. Terus lah mencoba, percayalah satu foto yang menurut Anda bagus, biasanya ada banyak foto serupanya yang menurut si fotografer masih kurang bagus.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat, jangan lupa setelah membaca artikel di blog saya, klik iklan yang ada di blog saya, setiap klik-an pada iklan yang Anda lakukan, akan sangat berarti bagi si pemilik blog untuk terus berkarya, hhe...
Posting Komentar untuk "cara membuat foto lowkey"