Program mode kamera |
Jika Anda lihat di bagian atas kamera, biasanya ada knob yang bisa diputar, nah pada Nikon dan beberapa merk lainnya, mode program ini tertulis P A S M, namun pada Canon tertulis P Av Tv M.
1. P (Program)
Mode Program sendiri adalah mode pemotretan dimana kita hanya perlu menentukan ISO nya saja, Apperture dan shutter speed biar kamera yang menggatur dan hasilnya sudah bisa dipastikan normal exposure.sebagian fotografer sering memberikan plesetan pada mode ini dengan P=Pemula. Namun Tahukah Anda mode ini menurutku adalah mode terbaik dari Program mode yang lainnya, Anda tidak perlu repot-repot memikirkan shutter speed dan Apperture jika menggunakan mode ini, Anda hanya perlu memikirkan komposisi dan mengejar momen.
saya pribadi sangat sering menggunakan mode ini, alasannya adalah agar saya tidak usah memikirkan lagi berapa shutter speed dan apperture yang harus saya buat untuk mendapatkan exposure yang pas, saya hanya perlu memikirkan Bagaimana komposisi gambar dan yang paling penting adalah saya tidak kehilangan momen.
2. A atau Av (Apperture Priority)
Pada menu A/Av kita harus menentukan berapa bukaan yang kita inginkan, sementara shutter speed biar kamera saja yang mengatur. perlu digarisbawahi, pada menu P A S M, semuanya ISO kita yang atur, itulah beda mode P A S M dengan mode AUTO.Mode ini berguna saat kita ingin mengambil gambar bokeh. Mode ini sangat bermanfaat jika digunakan pada lensa yang bukaan nya tetap. Jika Anda menggunakan lensa Kit, maka mode ini tidak ada bedanya dengan mode P, sebab jika Anda zoom lensa kit Anda sudah bisa dipastikan Apperture pun akan berubah angkanya.
disitulah kelemahan lensa kit, lain dengan lensa yang bukaannya tetap (lensa premium) kita contohkan saja lensa 17-50mm f/2.8, ketika Anda menggunakan mode A/Av dan menetapkan bukaan/apperture/diafragma pada f/2.8, maka ketika Anda zoom bukaannya tetap f/2.8.
untuk memudahkan melihat lensa yang kita miliki adalah lensa yang bukaan nya tetap atau tidak, kita bisa melihat pada bodi lensa, misalkan bacaannya 55-200 f/4-5.6 itu artinya lensa tersebut bukaannya tidak tetap. lain halnya pada bodi lensa misalkan bacaannya 16-50 f/2.8, maka bisa dipastikan lensa tersebut merupakan lensa yang bukaannya tetap.
Lensa dengan bukaan tetap harganya cenderung lebih mahal, karena biasanya gambar yang dihasilkan lebih jernih serta bisa membuat bokeh maksimal. Tapi tenang, saya ada solusi jika Anda ingin lensa yang hasil gambarnya tajam, bokeh, dan harganya murah. Lensa tersebut adalah lensa fix (lensa yang tidak bisa di zoom).
untuk Nikon dan Canon sendiri, harga lensa fix third party (merk Yongnuo) harga nya bisa tidak sampai Rp 1 juta. tersedia lensa fix 50mm f/1.8 atau 35mm f/2.
3. S atau Tv (Shutter Priority)
Pada Nikon tertulis (S) singkatan dari Shutter Priority, sementara Canon tertulis Tv (saya tidak tahu singkatannya).Ini kebalikan dari mode A, pada mode S, kita menentukan berapa Shutter Speed yang ingin kita gunakan, sementara kamera akan menentukan bukaan berapa yang pas untuk digunakan.
Mode ini cocok digunakan untuk memotret olahraga yang butuh shutter speed cepat untuk membekukan gerakan olahragawan.
saya biasa menggunakan shutter speed diatas 1/500 untuk memotret olahraga. saya pernah mengintip setelan yang digunakan adek berry (wartawan wanita kantor berita perancis dari Indonesia) untuk memotret tenis pada Asian Games 2018 (saya sengaja duduk di belakang Beliau). Shutter speed yang ibu ini gunakan berkisar antara 1/800 hingga 1/1250 (saat itu cuaca sangat terik).
4. M (Manual)
Sesuai namanya, mode manual pada program mode ini memang diperuntukkan bagi orang yang sudah paham mengenai segitiga exposure dan memang mau repot mengatur shutter speed dan apperture.Pada mode manual, kita menentukan sendiri Shutter speed dan bukaan lensa. Jika Anda belum paham benar mengenai segitiga exposure siap-siaplah pusing karena gambar yang jadi over exposure atau under exposure karena tidak pas mensetting bukaan dan shutter speed.
Mari saya bagikan cara agar Anda mudah memotret meskipun Anda memotret menggunakan mode manual. Caranya adalah dengan sering-sering melihat exposure meter (sudah saya bahas di artikel lainnya dalam blog ini, jika Anda baca semua artikel yang ada di blog ini, saya jamin langsung bisa motret).
Exposure meter itu jika berada di angka (0) artinya normal exposure atau pas, jadi usahakan bagaimana caranya exposure meter ini berada di angka 0. ntah Anda mengurangi/menambah ISO, bukaan, shutter speed.
Memang dalam belajar fotografi tidak cukup hanya membaca teori, Anda harus mempraktekkannya, teori tanpa praktek itu ibarat Anda ingin ke pasar tapi hanya berdiam di tempat, maka sampai kapanpun Anda tidak akan pernah sampai di pasar.
semoga tulisan ku mengenai memahami mode PASM pada kamera ini bisa bermanfaat, sebenarnya ada banyak mode pada knob pemutar diatas kamera, namun program mode (PASM) inilah yang paling sering digunakan.
baca juga: mengenal mode fokus kamera
Posting Komentar untuk "memahami mode P A S M pada kamera"