white balance sendiri salah satu elemen penting dalam fotografi, Apabila kita tidak tepat dalam memahami white balance pada kamera, foto yang dihasilkan warna nya akan terlihat kurang seperti aslinya.
menurut saya, white balance sendiri adalah cara bagaimana kamera mengkompensasi warna cahaya yang ada agar warna gambar yang dihasilkan kamera menjadi tepat.
ketika saya dulu belajar mengenai white balance di internet (saya belajar fotografi memang otodidak karena saya hobi), terus terang saya mumet memahaminya, bahasa yang digunakan banyak blog terlalu rumit untuk dipahami, oleh karena itu saya akan mencoba menjelaskan secara mudah saja, sebab hal yang mudah jangan dibuat sulit.
dari sepengatahuan saya, warna cahaya itu adalah dari sangat merah hingga sampai sangat ungu. Thomas Alfa Edison mengelompokkan warna cahaya dari kuning hingga merah adalah dibawah 5000 kelvin, sementara itu cahaya dari biru hingga ungu adalah diatas 5000 kelvin.
saya akan coba bagikan daftar suhu warna cahaya dari informasi yang saya dapat, suhu warna cahaya adalah sebagai berikut:
-langit biru cerah : 10.000 - 15.000 kelvin
-langit mendung/bayangan : 6.500 - 8.000 kelvin
-cahaya matahari siang terik: 6.000 - 7.000 kelvin
-cahaya matahari : 5.500 - 6.500 kelvin
-cahaya flash : 5.000 - 5.500 kelvin (makanya saat menggunakan flash external jangan lupa setting 5.000 kelvin)
-cahaya serapan (fluourescent): 4.000 - 5.000 kelvin
-sunset/sunrise: 3.000 - 4.000 kelvin
-cahaya lilin: 1.000 - 2.000 kelvin
Sementara itu pilihan White Balance yang biasanya ada pada kamera sendiri adalah sebagai berikut:
-daylight (gambar matahari) untuk 5.000 kelvin
-shade (gambar rumah/bayangan) untuk 8.000 kelvin
-cloudy (gambar awan) untuk 7.000 kelvin
-flourescent (gambar lampu neon) untuk 4.000 kelvin
-tungsten (gambar bohlam) untuk 3.000 kelvin
-flash (gambar petir) untuk 5.000 kelvin
Selain pilihan white balance diatas, kita juga bisa mengatur AUTO White Balance, untuk para pemula saya sarankan menggunakan AUTO White Balance saja, biarkan kamera menentukan berapa white balance yang cocok.
Selain AUTO White Balance, ada juga pilihan White Balance dengan angka kelvin (K), para profesional biasanya menggunakan pilihan White Balance angka tersebut untuk menentukan white balance. saya pribadi biasa menggunakan (K) juga, saya biasa set di angka 5.000 (K) alias 5.000 kelvin. Mengapa saya menggunakan 5.000 Kelvin? jawaban nya simpel, 5.000 kelvin adalah warna netral cahaya, sehingga biasanya tidak melenceng dari warna aslinya, meskipun melenceng biasanya sangat mudah mengkoreksinya karena tidak terlalu jauh melenceng.
Saya bagikan rumus white balance. Jika gambar yang dihasilkan (foto) berwarna kebiru-biruan, maka Anda harus menaikkan white balance nya, sebaliknya jika gambar yang dihasilkan (foto) berwarna kekuning-kuningan maka Anda harus menurunkan white balance nya.
misal, Saya motret orang sepedaan pada pukul 06.00 pagi, saya set white balance di 5.000 kelvin (ingat kata saya diatas tadi, saya biasa menggunakan pilihan angka (K) untuk menentukan white balance). setelah saya motret, saya lihat hasilnya di kamera ternyata gambarnya agak kebiru-biruan, oleh karena itu saya harus menaikkan white balancenya misal ke 5.500 atau mungkin 6.000, setelah itu coba jepret lagi, saya jamin gambar nya tidak akan kebiru-biruan lagi, namun akan menjadi hampir mirip dengan peglihatan mata kita.
Saya akan mencoba membuat analogi, Anda pernah punya baju warna putih yang sudah sering dipakai, terkadang baju tersebut lama kelamaan warna nya tidak putih lagi, melainkan warna nya menjadi agak kuning bukan? lantas bagaimana cara kita membuat warna baju ini putih kembali? salah satu cara nya adalah menggunakan blue cuci (ini jadul banget, sekarang sudah ada cairan bening seperti bayclin yang bisa memutihkan baju), blue cuci tersebut adalah bubuk yang warna nya biru bukan? nanti biasanya setelah baju yang sudah agak kuning tadi direndam agak lama dalam air yang sudah diberikan blue cuci, biasanya baju tersebut akan kembali putih. Mengapa demikian? jawabnya adalah karena untuk membuat warna kuning menjadi putih kita perlu warna biru untuk menetralkan nya.
seperti itu juga kamera, ketika warna foto agak kekuning-kuningan, kita perlu warna biru (white balance dibawah 5.000 kelvin) untuk membuatnya putih alias netral, beitu sebaliknya ketika foto agak kebiru-biruan, kita perlu warna kuning (white balance diatas 5.000) untuk membuatnya putih alias netral.
seperti nya Anda sudah paham dengan white balance. Namun ada juga loh foto yang sengaja white balance nya dibuat salah, namun fotonya jadi lebih menarik. Yaitu saat Anda memotret Sunset/Sunrise. Suhu warna sunset/sunrise aslinya adalah 3.000 - 4.000 kelvin. Namun coba saja Anda motret nya dengan white balance segitu atau Anda setting white balance nya di AUTO White Balance. Lihat hasil fotonya! saya jamin foto yang dihasilkan tidak akan semenarik jika Anda set white balance di sekitar 6.000 - 7.000 kelvin (dibuat kekuning-kuningan). Jadi ingat, ketika motret sunset/sunrise, White Balance nya harus dibuat salah untuk foto yang lebih menarik.
Saya rasa itu dulu tulisan saya mengenai memahami white balance pada kamera, saya harap setelah membaca tulisan saya ini Anda akan memahami apa itu white balance dan Bagaimana cara menentukan white balance yang bagus. Ingat sebelum belajar white balance, pelajari dulu segitiga exposure, jadi jika Anda sudah paham segitiga exposure, baru belajar white balance, setelah ini saya akan menulis mengenai metering. doakan saya untuk tetap rajin menulis untuk membagikan sedikit pengetahuan yang saya miliki, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat
baca juga: apa itu ISO
menurut saya, white balance sendiri adalah cara bagaimana kamera mengkompensasi warna cahaya yang ada agar warna gambar yang dihasilkan kamera menjadi tepat.
ketika saya dulu belajar mengenai white balance di internet (saya belajar fotografi memang otodidak karena saya hobi), terus terang saya mumet memahaminya, bahasa yang digunakan banyak blog terlalu rumit untuk dipahami, oleh karena itu saya akan mencoba menjelaskan secara mudah saja, sebab hal yang mudah jangan dibuat sulit.
dari sepengatahuan saya, warna cahaya itu adalah dari sangat merah hingga sampai sangat ungu. Thomas Alfa Edison mengelompokkan warna cahaya dari kuning hingga merah adalah dibawah 5000 kelvin, sementara itu cahaya dari biru hingga ungu adalah diatas 5000 kelvin.
White balance 5.000 kelvin |
White balance 6.000 kelvin |
-langit biru cerah : 10.000 - 15.000 kelvin
-langit mendung/bayangan : 6.500 - 8.000 kelvin
-cahaya matahari siang terik: 6.000 - 7.000 kelvin
-cahaya matahari : 5.500 - 6.500 kelvin
-cahaya flash : 5.000 - 5.500 kelvin (makanya saat menggunakan flash external jangan lupa setting 5.000 kelvin)
-cahaya serapan (fluourescent): 4.000 - 5.000 kelvin
-sunset/sunrise: 3.000 - 4.000 kelvin
-cahaya lilin: 1.000 - 2.000 kelvin
Sementara itu pilihan White Balance yang biasanya ada pada kamera sendiri adalah sebagai berikut:
-daylight (gambar matahari) untuk 5.000 kelvin
-shade (gambar rumah/bayangan) untuk 8.000 kelvin
-cloudy (gambar awan) untuk 7.000 kelvin
-flourescent (gambar lampu neon) untuk 4.000 kelvin
-tungsten (gambar bohlam) untuk 3.000 kelvin
-flash (gambar petir) untuk 5.000 kelvin
Selain pilihan white balance diatas, kita juga bisa mengatur AUTO White Balance, untuk para pemula saya sarankan menggunakan AUTO White Balance saja, biarkan kamera menentukan berapa white balance yang cocok.
Selain AUTO White Balance, ada juga pilihan White Balance dengan angka kelvin (K), para profesional biasanya menggunakan pilihan White Balance angka tersebut untuk menentukan white balance. saya pribadi biasa menggunakan (K) juga, saya biasa set di angka 5.000 (K) alias 5.000 kelvin. Mengapa saya menggunakan 5.000 Kelvin? jawaban nya simpel, 5.000 kelvin adalah warna netral cahaya, sehingga biasanya tidak melenceng dari warna aslinya, meskipun melenceng biasanya sangat mudah mengkoreksinya karena tidak terlalu jauh melenceng.
Saya bagikan rumus white balance. Jika gambar yang dihasilkan (foto) berwarna kebiru-biruan, maka Anda harus menaikkan white balance nya, sebaliknya jika gambar yang dihasilkan (foto) berwarna kekuning-kuningan maka Anda harus menurunkan white balance nya.
misal, Saya motret orang sepedaan pada pukul 06.00 pagi, saya set white balance di 5.000 kelvin (ingat kata saya diatas tadi, saya biasa menggunakan pilihan angka (K) untuk menentukan white balance). setelah saya motret, saya lihat hasilnya di kamera ternyata gambarnya agak kebiru-biruan, oleh karena itu saya harus menaikkan white balancenya misal ke 5.500 atau mungkin 6.000, setelah itu coba jepret lagi, saya jamin gambar nya tidak akan kebiru-biruan lagi, namun akan menjadi hampir mirip dengan peglihatan mata kita.
Saya akan mencoba membuat analogi, Anda pernah punya baju warna putih yang sudah sering dipakai, terkadang baju tersebut lama kelamaan warna nya tidak putih lagi, melainkan warna nya menjadi agak kuning bukan? lantas bagaimana cara kita membuat warna baju ini putih kembali? salah satu cara nya adalah menggunakan blue cuci (ini jadul banget, sekarang sudah ada cairan bening seperti bayclin yang bisa memutihkan baju), blue cuci tersebut adalah bubuk yang warna nya biru bukan? nanti biasanya setelah baju yang sudah agak kuning tadi direndam agak lama dalam air yang sudah diberikan blue cuci, biasanya baju tersebut akan kembali putih. Mengapa demikian? jawabnya adalah karena untuk membuat warna kuning menjadi putih kita perlu warna biru untuk menetralkan nya.
seperti itu juga kamera, ketika warna foto agak kekuning-kuningan, kita perlu warna biru (white balance dibawah 5.000 kelvin) untuk membuatnya putih alias netral, beitu sebaliknya ketika foto agak kebiru-biruan, kita perlu warna kuning (white balance diatas 5.000) untuk membuatnya putih alias netral.
Motret sunset 5.000 kelvin |
Motret sunset 7.000 kelvin |
Saya rasa itu dulu tulisan saya mengenai memahami white balance pada kamera, saya harap setelah membaca tulisan saya ini Anda akan memahami apa itu white balance dan Bagaimana cara menentukan white balance yang bagus. Ingat sebelum belajar white balance, pelajari dulu segitiga exposure, jadi jika Anda sudah paham segitiga exposure, baru belajar white balance, setelah ini saya akan menulis mengenai metering. doakan saya untuk tetap rajin menulis untuk membagikan sedikit pengetahuan yang saya miliki, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat
baca juga: apa itu ISO
Posting Komentar untuk "memahami white balance pada kamera"