Apa itu ISO? ISO adalah singkatan dari International Standard Organization, pada zaman kamera film disebut ASA (American Standard Organization). ISO merupakan tingkat sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya, semakin besar ISO maka semakin sensitif sensor kamera terhadap cahaya yang ada.
Lantas adakah yang tahu apa pengaruh ISO terhadap foto itu sendiri? Pengaruhnya adalah semakin kecil ISO maka foto yang dihasilkan semakin mulus, semakin tajam, sebaliknya semakin besar ISO maka foto akan menjadi noise (timbul bintik-bintik kecil di foto yang mmebuat foto terlihat kasar, tidak mulus, kurang tajam).
ISO sangat penting peranannya dalam segitiga exposure, hal yang pertama kali harus Anda tentukan untuk mendapatkan exposure yang pas adalah ISO, percuma saja Anda memutar-memutar shutter speed atau diafragma jika ISO yang Anda tentukan tidak tepat.
pada kamera DSLR pemula, ISO biasa nya disetel paling kecil 100 paling besar 6400. Namun pada kamera mirroless terkadang ada yang bisa diatur mulai dari ISO 50 hingga ISO 12800.
Muncul pertanyaan? Apakah ISO 12800 tersebut masih OK untuk digunakan? menurutku tidak. mirrorless sekelas Sony A7 sekalipun, ketika disetel ISO 6400 sudah noise gambar yang dihasilkan walaupun tidak separah noise pada kamera DSLR pemula.
Pada kamera jaman now (a.k.a mirrorless) sensor yang mereka gunakan teknologinya sudah lebih maju, sehingga bisa mengurangi noise yang muncul lebih baik daripada kamera jaman dahulu.
mohon maaf jika saya menyebutkan merek, tapi berhubung saya menggunakan keduanya, jadi coba saya bagikan pengalaman ini.
saya ada mengunakan nikon D7100 dan fujifilm XT-20, disaat disetel pada ISO yang sama (ISO 5000), noise pada D7100 sudah sangat terasa parah, namun pada Fujifilm XT-20, saya rasa noise nya tidak terlalu parah pada ISO tersebut. Namun tetap saya lebih suka menggunakan Nikon D7100.
Mari saya bagikan rumus ISO yang sering saya gunakan berdasarkan pengalaman.
-foto pemandangan di siang hari, gunakan ISO terendah yang bisa dicapai kamera, misal ISO 100
-foto kegiatan outdoor saat cerah, gunakan ISO 400
-foto kegiatan outdoor saat mendung, gunakan ISO 800
-foto kegiatan indoor saat cahaya lampu cukup terang, gunakan ISO 1600-3200
-foto kegiatan indoor saat cahaya lampu redup, gunakan ISO 3200-5000
diatas adalah rumus ISO manual, sekarang saya bagikan rumus setelan saat saya menggunakan ISO AUTO (ingat kamera DSLR/Mirrorless) meskipun kita setel ISO AUTO, kita tetap harus menyetel berapa ISO AUTO nya. Berikut setelan ISO AUTO yang sering saya gunakan.
-foto pemandangan di siang hari cerah (saya tidak pernah set ISO AUTO, pasti saya gunakan ISO terendah)
-foto kegiatan outdoor, ISO AUTO disetel terendah ISO 400 tertinggi ISO 800
-foto kegiatan indoor, ISO AUTO disetel terendah ISO 1600 tertinggi ISO 5000/6400
pertanyaannya, Apakah foto yang dihasilkan tidak jelek jika ISO terlalu tinggi, jawabannya iya, namun itu lebih baik daripada foto yang dihasilkan blur, terkait masalah noise itu urusan mudah, ada Photoshop atau lightroom yang bisa menghilangkan noise, yang tidak bisa dilakukan di photoshop dan lightroom hingga sekarang adalah membuat foto blur menjadi tidak blur.
selain post production (diedit menggunakan aplikasi edit foto), ada lagi satu cara yang bisa mengurangi noise saat ISO terlalu tinggi, yaitu menggunakan fitur noise reduction, sepengalaman saya rata-rata kamera jaman sekarang, ada fitur noise reduction ini.
Apa fungsi noise reduction? sesuai namanya fungsinya adalah mengurangi noise saat ISO tinggi. setel saja pada posisi high, akan berfungsi mengurangi noise pada foto Anda.
nah disini juga bedanya kamera mirrorless jaman now dengan DSLR, jika Anda tidak mengaktifkan noise redution nya, maka menurut saya jika Anda setel ISO 5000, lalu memotret, maka hasilnya sama. kelebihan kamera jaman now adalah semakin mantap fitur noise reductionnya (salah satu kelebihan).
Tapi jangan salah, fotografi itu tidak pernah salah, silahkan memotret sesuai keinginan Anda. Sekarang kalo saya lihat di IG, malah banyak foto yang sengaja dibuat noise agar mirip seperti kamera film jaman dahulu hasil fotonya.
Jadi ingat guys, fotografi itu tidak pernah salah, memotret saja, silahkan bebas gunakan kamera yang Anda miliki sebab itulah kamera terbaik, biarkan saja jika ada yang bilang kamera Anda jadul (misal kamera nya sudah tahun lama), yang terpenting adalah kuasai kamera Anda, baca manual book nya sampai khatam, teliti dan pelan-pelan membaca manual book nya,
percuma saja jika kamera Anda bagus, tapi Anda tidak mengetahui semua fitur yang ada dan cara menggunakannya. Ingat, "Man behind the gun itu penting juga!"
ok, sekian dulu, semoga setelah membaca tulisan ini Anda paham Apa itu ISO, serta doakan saya untuk tetap rajin membagikan sedikit pengetahuan yang saya punya agar bisa jadi pengingat bagi diri saya sendiri dikemudian hari dan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.
Foto iso 100 |
ISO sangat penting peranannya dalam segitiga exposure, hal yang pertama kali harus Anda tentukan untuk mendapatkan exposure yang pas adalah ISO, percuma saja Anda memutar-memutar shutter speed atau diafragma jika ISO yang Anda tentukan tidak tepat.
pada kamera DSLR pemula, ISO biasa nya disetel paling kecil 100 paling besar 6400. Namun pada kamera mirroless terkadang ada yang bisa diatur mulai dari ISO 50 hingga ISO 12800.
Muncul pertanyaan? Apakah ISO 12800 tersebut masih OK untuk digunakan? menurutku tidak. mirrorless sekelas Sony A7 sekalipun, ketika disetel ISO 6400 sudah noise gambar yang dihasilkan walaupun tidak separah noise pada kamera DSLR pemula.
Foto noise |
mohon maaf jika saya menyebutkan merek, tapi berhubung saya menggunakan keduanya, jadi coba saya bagikan pengalaman ini.
saya ada mengunakan nikon D7100 dan fujifilm XT-20, disaat disetel pada ISO yang sama (ISO 5000), noise pada D7100 sudah sangat terasa parah, namun pada Fujifilm XT-20, saya rasa noise nya tidak terlalu parah pada ISO tersebut. Namun tetap saya lebih suka menggunakan Nikon D7100.
Mari saya bagikan rumus ISO yang sering saya gunakan berdasarkan pengalaman.
-foto pemandangan di siang hari, gunakan ISO terendah yang bisa dicapai kamera, misal ISO 100
-foto kegiatan outdoor saat cerah, gunakan ISO 400
-foto kegiatan outdoor saat mendung, gunakan ISO 800
-foto kegiatan indoor saat cahaya lampu cukup terang, gunakan ISO 1600-3200
-foto kegiatan indoor saat cahaya lampu redup, gunakan ISO 3200-5000
Foto iso 400 |
-foto pemandangan di siang hari cerah (saya tidak pernah set ISO AUTO, pasti saya gunakan ISO terendah)
-foto kegiatan outdoor, ISO AUTO disetel terendah ISO 400 tertinggi ISO 800
-foto kegiatan indoor, ISO AUTO disetel terendah ISO 1600 tertinggi ISO 5000/6400
pertanyaannya, Apakah foto yang dihasilkan tidak jelek jika ISO terlalu tinggi, jawabannya iya, namun itu lebih baik daripada foto yang dihasilkan blur, terkait masalah noise itu urusan mudah, ada Photoshop atau lightroom yang bisa menghilangkan noise, yang tidak bisa dilakukan di photoshop dan lightroom hingga sekarang adalah membuat foto blur menjadi tidak blur.
selain post production (diedit menggunakan aplikasi edit foto), ada lagi satu cara yang bisa mengurangi noise saat ISO terlalu tinggi, yaitu menggunakan fitur noise reduction, sepengalaman saya rata-rata kamera jaman sekarang, ada fitur noise reduction ini.
Apa fungsi noise reduction? sesuai namanya fungsinya adalah mengurangi noise saat ISO tinggi. setel saja pada posisi high, akan berfungsi mengurangi noise pada foto Anda.
nah disini juga bedanya kamera mirrorless jaman now dengan DSLR, jika Anda tidak mengaktifkan noise redution nya, maka menurut saya jika Anda setel ISO 5000, lalu memotret, maka hasilnya sama. kelebihan kamera jaman now adalah semakin mantap fitur noise reductionnya (salah satu kelebihan).
Tapi jangan salah, fotografi itu tidak pernah salah, silahkan memotret sesuai keinginan Anda. Sekarang kalo saya lihat di IG, malah banyak foto yang sengaja dibuat noise agar mirip seperti kamera film jaman dahulu hasil fotonya.
Jadi ingat guys, fotografi itu tidak pernah salah, memotret saja, silahkan bebas gunakan kamera yang Anda miliki sebab itulah kamera terbaik, biarkan saja jika ada yang bilang kamera Anda jadul (misal kamera nya sudah tahun lama), yang terpenting adalah kuasai kamera Anda, baca manual book nya sampai khatam, teliti dan pelan-pelan membaca manual book nya,
percuma saja jika kamera Anda bagus, tapi Anda tidak mengetahui semua fitur yang ada dan cara menggunakannya. Ingat, "Man behind the gun itu penting juga!"
Salah satu solusi noise, gunakan flash external |
Posting Komentar untuk "Apa itu ISO"