sebelumnya saya sudah membahas mengenai segitiga exposure yang mana terdiri dari ISO, apperture dan shutter speed. kali ini ijinkan saya berbagi mengenai Apa itu Shutter Speed?
Shutter speed menurut saya adalah berapa lama sensor kamera bekerja untuk merekam cahaya, jadi logikanya semakin lama sensor terbuka maka cahaya yang masuk kedalam sensor akan semakin banyak, begitu sebaliknya, semakin sebentar/cepat sensor bekerja merekam cahaya maka cahaya yang masuk akan semakin sedikit.
logika diatas hampir benar, tapi ada yang kurang. Jadi kita juga harus mengetahui juga seberapa banyak atau seberapa terang cahaya itu sendiri, jika cahaya di lokasi pemotretan melimpah atau lokasi pemotretan terang, maka kita bisa menggunakan shutter speed cepat. namun sebaliknya jika lokasi pemotretan minim cahaya, maka shutter speed pun tidak akan bisa cepat.
saya bagikan rumus Bagaimana agar foto kita tidak blur saat memotret. Rumusnya adalah shutter speed harus minimal lebih cepat sedikit dari focal length lensa atau biar yakin tidak blur maka shutter speed minimal adalah 2x panjang lensa.
misal Anda menggunakan lensa 50mm f/1.8 (a.k.a. lensa fix) jadi usahakan shutter speed minimal Anda 1/60 detik atau biar yakin tidak blur (blur disini maksudnya fotonya goyang bukan bokeh) maka shutter speed adalah 1/100 detik dengan catatan perlakuan ini hanya untuk kondisi minim cahaya. jika cahaya melimpah bebas Anda ingin menggunakan shutter speed 1/xxxx detik, ingat patokan kembali lagi ke exposure, ketika motret sering-sering lihat light meter (light meter yang sering saya sebutkan di blog ini maksudnya adalah exposure meter, namun saya senang aja menyebutnya light meter), Apakah under exposure, normal exposure atau over exposure.
jadi jika Anda motret minim cahaya menggunakan lensa seperti contoh diatas, maka apabila setelah Anda membuat shutter speed 1/100 detik ternyata hasil foto gelap, Apa yang harus Anda lakukan? yang harus Anda lakukan adalah menaikkan ISO, naikkan saja ISO, pasti fotonya OK. ISO maksimal yang menurutku masih bagus untuk memotret dalam ruangan cahaya redup adalah ISO 5000. Noise nya tidak terlalu parah.
contoh diatas adalah menggunakan lensa fix yang bukaan nya besar, Bagaimana jika Anda menggunakan lensa kit yang bukaan terbesarnya hanya f/3.5 dan mengecil sendiri saat focal length diputar, semakin di zoom lensa nya maka focal length semakin kecil?
Solusinya tetap sama, yaitu menaikkan ISO. Jadi rumus agar foto tidak blur/goyang saat kondisi minim cahaya, kita contohkan lensa kit focal length 16-50mm f/3.5-5.6, maka saat Anda berada di focal length 16mm atur shutter speed minimalnya 1/20 detik atau 1/40 detik, saat berada di focal length 50mm nya atur shutter speed minimal 1/60 detik atau 1/100 detik.
Rumus diatas bisa Anda gunakan saat memotret di kondisi minim cahaya. Namun berbeda ketika Anda ingin memotret slow speed.
foto slow speed adalah foto yang dibuat dengan kecepatan yang sangat lambat, misal 1" (1 detik), 10" (10 detik) atau BULB (shutter speed dengan menekan tombol shutter, biasa digunakan alat bernama remote shutter, jadi remote shutter yang terus ditekan, BULB bekerja selama tombol shutter terus ditekan, jadi terserah kita mau tekan remote shutter berapa lama).
untuk membuat foto slow speed, kita membutuhkan tripod dan remote shutter, jika tidak memiliki remote shuttter, bisa menggunakan timer saat memotret.
ingat, shutter speed ini tidak untuk dihapal, tapi dipahami. ketika memotret perhatikan light meter, ketika light meter menunjukkan over exposure, maka Anda bisa merubah tiga hal, pertama bisa menurunkan ISO nya, atau mempercepat shutter speed, atau mengecilkan bukaan.
ketika light meter menunjukkan under exposure, maka Anda bisa merubah tiga hal, pertama bisa menaikkan ISO nya, atau memperlambat shutter speed, atau membesarkan bukaan.
untuk lebih mempermudah, ISO nya dibuat auto saja, setelan auto nya disetel minimal ISO 100 (atau ISO terendah yang bisa dicapai kamera) maksimal ISO 5000 atau ISO 6400. Jadi akan mengurangi tugas Anda, Anda hanya perlu mengatur shutter speed atau bukaan ketika over/under exposure.
ada satu lagi jurus ampuh yang akan membuat Anda sangat terbantu, selain membuat ISO auto, gunakan mode (P) saja, jadi Anda hanya perlu menentukan komposisi gambar saja, sisanya biar kamera yang atur. kamera itu sudah pintar, hanya kita nya saja yang suka membuat ribet sesuatu yang sebenarnya mudah.
ok, sekian dulu share ilmunya, doakan saya untuk tetap semangat menulis agar saya bisa terus membagikan sedikit pengetahuan yang saya punya. semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat bagi saya dikemudian hari dan ilmu yang bermanfaat bagi pembaca sekalian.
baca juga: memahami apperture pada kamera
Shutter speed menurut saya adalah berapa lama sensor kamera bekerja untuk merekam cahaya, jadi logikanya semakin lama sensor terbuka maka cahaya yang masuk kedalam sensor akan semakin banyak, begitu sebaliknya, semakin sebentar/cepat sensor bekerja merekam cahaya maka cahaya yang masuk akan semakin sedikit.
logika diatas hampir benar, tapi ada yang kurang. Jadi kita juga harus mengetahui juga seberapa banyak atau seberapa terang cahaya itu sendiri, jika cahaya di lokasi pemotretan melimpah atau lokasi pemotretan terang, maka kita bisa menggunakan shutter speed cepat. namun sebaliknya jika lokasi pemotretan minim cahaya, maka shutter speed pun tidak akan bisa cepat.
saya bagikan rumus Bagaimana agar foto kita tidak blur saat memotret. Rumusnya adalah shutter speed harus minimal lebih cepat sedikit dari focal length lensa atau biar yakin tidak blur maka shutter speed minimal adalah 2x panjang lensa.
Foto blur. Exif: f/3.5 speed: 0.77 detik, iso: 200 |
Foto tidak blur setelah diatur kembali speed dan iso. Exif: f/3.5. speed: 1/5 detik. ISO: 1000 |
jadi jika Anda motret minim cahaya menggunakan lensa seperti contoh diatas, maka apabila setelah Anda membuat shutter speed 1/100 detik ternyata hasil foto gelap, Apa yang harus Anda lakukan? yang harus Anda lakukan adalah menaikkan ISO, naikkan saja ISO, pasti fotonya OK. ISO maksimal yang menurutku masih bagus untuk memotret dalam ruangan cahaya redup adalah ISO 5000. Noise nya tidak terlalu parah.
contoh diatas adalah menggunakan lensa fix yang bukaan nya besar, Bagaimana jika Anda menggunakan lensa kit yang bukaan terbesarnya hanya f/3.5 dan mengecil sendiri saat focal length diputar, semakin di zoom lensa nya maka focal length semakin kecil?
Solusinya tetap sama, yaitu menaikkan ISO. Jadi rumus agar foto tidak blur/goyang saat kondisi minim cahaya, kita contohkan lensa kit focal length 16-50mm f/3.5-5.6, maka saat Anda berada di focal length 16mm atur shutter speed minimalnya 1/20 detik atau 1/40 detik, saat berada di focal length 50mm nya atur shutter speed minimal 1/60 detik atau 1/100 detik.
Rumus diatas bisa Anda gunakan saat memotret di kondisi minim cahaya. Namun berbeda ketika Anda ingin memotret slow speed.
Foto slow speed. Exif: f/9. Speed: 10 detik. Iso: 100 |
untuk membuat foto slow speed, kita membutuhkan tripod dan remote shutter, jika tidak memiliki remote shuttter, bisa menggunakan timer saat memotret.
ingat, shutter speed ini tidak untuk dihapal, tapi dipahami. ketika memotret perhatikan light meter, ketika light meter menunjukkan over exposure, maka Anda bisa merubah tiga hal, pertama bisa menurunkan ISO nya, atau mempercepat shutter speed, atau mengecilkan bukaan.
ketika light meter menunjukkan under exposure, maka Anda bisa merubah tiga hal, pertama bisa menaikkan ISO nya, atau memperlambat shutter speed, atau membesarkan bukaan.
untuk lebih mempermudah, ISO nya dibuat auto saja, setelan auto nya disetel minimal ISO 100 (atau ISO terendah yang bisa dicapai kamera) maksimal ISO 5000 atau ISO 6400. Jadi akan mengurangi tugas Anda, Anda hanya perlu mengatur shutter speed atau bukaan ketika over/under exposure.
ada satu lagi jurus ampuh yang akan membuat Anda sangat terbantu, selain membuat ISO auto, gunakan mode (P) saja, jadi Anda hanya perlu menentukan komposisi gambar saja, sisanya biar kamera yang atur. kamera itu sudah pintar, hanya kita nya saja yang suka membuat ribet sesuatu yang sebenarnya mudah.
ok, sekian dulu share ilmunya, doakan saya untuk tetap semangat menulis agar saya bisa terus membagikan sedikit pengetahuan yang saya punya. semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat bagi saya dikemudian hari dan ilmu yang bermanfaat bagi pembaca sekalian.
baca juga: memahami apperture pada kamera
Posting Komentar untuk "apa itu shutter speed"